Nestle Indonesia Dorong Kualitas Hidup Generasi Muda Tanah Air

marketeers article
Nestle Indonesia Dorong Kualitas Hidup Generasi Muda Tanah Air. (123rf.com)

Nestle Indonesia mendorong kolaborasi lintas sektor dengan meluncurkan program 100 Hari Pendampingan Gizi. Program ini bertujuan memanfaatkan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas hidup generasi saat ini dan mendatang.

Berbagai pihak terlibat, termasuk Pemerintah Daerah, TP PKK, akademisi dari Institut Pertanian Bogor, sektor industri dari Nestle Indonesia, para kader, dan Yayasan Edu Farmers Internasional. Kolaborasi ini mendukung program penurunan angka stunting yang diusung oleh Pemerintah Indonesia.

BACA JUGA: Zurich Family Gen Assurance, Produk Asuransi Keluarga untuk 3 Generasi

Pada Januari 2023, hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan penurunan prevalensi stunting dari 24,4% menjadi 21,6% pada 2022. Meski demikian, angka ini masih jauh dari target pemerintah sebesar 14%.

Samer Chedid, Presiden Direktur Nestle Indonesia menyampaikan sejalan dengan inisiatif global Nestle Dukung Anak Lebih Sehat yang bertujuan mendukung 50 juta anak menjalani hidup lebih sehat pada 2030, pihaknya berupaya menginspirasi masyarakat Indonesia untuk hidup lebih sehat serta membangun, berbagi, dan menerapkan pengetahuan gizi.

BACA JUGA: Crystalin Dukung Prestasi Generasi Muda dengan Strategi Pemasaran Berbasis Edukasi

“Program 100 Hari Pendampingan Gizi adalah inisiatif kami untuk bersama-sama mengatasi isu stunting di Indonesia,” kata Samer dalam laporannya, Rabu (3/7/2024).

Program ini melibatkan intervensi gizi kepada anak stunting usia 12 hingga 60 bulan, melalui pemberian satu gelas susu terfortifikasi dan satu butir telur setiap hari selama 100 hari. Tujuannya adalah menambah asupan protein dan zat gizi mikro untuk mendukung peningkatan kualitas asupan gizi.

Hingga kini, program tersebut telah menjangkau lebih dari 600 anak di delapan provinsi. Selain pemberian sumber protein hewani, program ini juga menyediakan sesi edukasi bagi kader dan orang tua tentang pentingnya gizi, tumbuh kembang, pola asuh, dan pola hidup bersih.

Ali Khomsan dari IPB menjelaskan pemberian makanan tambahan, seperti susu dan telur selama jangka waktu tertentu dapat berdampak positif terhadap status gizi anak.

“Peningkatan pengetahuan gizi bagi orang tua dan kader juga mendukung perbaikan status gizi anak,” ujar Ali.

Eka Herdiana, Corporate Nutritionist Nestle Indonesia menambahkan pihaknya memonitor dan mengevaluasi setiap tahapan program ini.

“Di tiga wilayah utama intervensi, yaitu Kabupaten Batang, Pasuruan, dan Karawang, terjadi penurunan signifikan angka stunting berat sebesar 28%. Kami mengapresiasi kontribusi dari semua pihak yang terlibat,” ucap Eka.

Sebagai upaya percepatan penurunan stunting, Nestle Indonesia telah mengedukasi lebih dari 12.000 kader dan 200.000 orang tua serta ibu hamil mengenai gizi dan kesehatan. Selain itu, produk Nestle difortifikasi dengan mikronutrien penting.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS