Nestlé Indonesia mengokohkan komitmennya dalam pembungkus berkelanjutan, dengan meluncurkan produk daur ulang berupa bangku yang memiliki kerangka terbuat dari 100% daur ulang plastik sachet dan flexible.
Kolaborasi dengan Sustainable Waste Indonesia (SWI) dan KSM Sahabat Lingkungan memungkinkan Nestlé Indonesia mengumpulkan sampah plastik pascakonsumsi untuk dikelola dengan optimal, meningkatkan tingkat daur ulang, dan mengembangkan produk sebagai bagian dari ekonomi sirkular.
Pendekatan inovatif ini mendorong distribusi 5.000 bangku daur ulang ke sekolah dasar, mendukung Gerakan Sekolah Sehat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Bangku ini menjadi media edukasi lingkungan bagi siswa, mengajarkan pentingnya pemilahan sampah untuk daur ulang yang memberikan nilai guna dan nilai jual lebih tinggi.
BACA JUGA: Mengenal Proses dan Hasil Daur Ulang Kemasan Plastik PET
Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia Samer Chedid menyatakan harapannya agar produk ini memberikan inspirasi di pasar Indonesia, menciptakan produk bernilai tinggi dalam ekonomi sirkular yang berkelanjutan.
“Nestlé Indonesia bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti TPS3R dan pelapak pendaur ulang, untuk meningkatkan angka pengelolaan sampah plastik dan memastikan pemrosesan yang optimal,” kata Samer dalam keterangan tertulis, Kamis (21/12/2023).
Dukungan pemerintah terhadap inisiatif berkelanjutan ini disampaikan oleh Vinda Damayanti Ansjar, Direktur Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pihaknya mengapresiasi langkah Nestlé Indonesia dalam mendukung bisnis berkelanjutan, sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 75 tahun 2019 tentang Pengurangan Sampah oleh Produsen.
BACA JUGA: FFI-Re>Pal, Investasi Rp 21 Miliar untuk Hasilkan 50.000 Palet Daur Ulang
“Distribusi bangku daur ulang ke sekolah dasar bukan hanya pendekatan untuk mendukung Gerakan Sekolah Sehat, tetapi juga strategi untuk membentuk kebiasaan peduli lingkungan sejak dini,” ujar Vinda.
Nestlé Indonesia berharap kolaborasi dengan Gerakan Sekolah Sehat dapat mengembangkan pengelolaan sampah yang lebih baik di sekolah, membentuk program yang berkelanjutan, dan mendukung generasi mendatang yang peduli terhadap lingkungan dan keberlanjutan bumi.
Dengan fokus pada peningkatan angka pengumpulan dan pemrosesan sampah pasca konsumsi, Nestlé Indonesia mendukung pengembangan pengelolaan sampah di Indonesia melalui inisiatif pembangunan fasilitas Tempat Pengolahan Sampah 3R dan Terpadu (TPS3R/TPST), mitra pelapak dan pendaur ulang, serta partisipasinya dalam Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO).
Direktur Sustainability PT Nestlé Indonesia Prawitya Soemadijo mengajak masyarakat untuk mempromosikan perilaku bijak sampah, termasuk melalui program Waste Station yang baru diluncurkan.
“Nestlé Indonesia terus berkomitmen untuk menciptakan manfaat bersama bagi peternak, petani, mitra bisnis, pelanggan, konsumen, dan masyarakat Indonesia,” tutur Prawitya.
Editor: Ranto Rajagukguk