Platform streaming Netflix dipastikan akan meluncurkan metode berlangganan dengan iklan di dalamnya. Metode berlangganan dengan iklan di dalam ini disebut lebih murah dibandingkan dengan metode langganan tanpa iklan.
Ted Sarandos, Co-CEO Netflix mengkonfirmasi bahwa masa depan raksasa streaming ini akan menyertakan iklan. Netflix telah lama menolak untuk beriklan di layanan berlangganannya. Tetapi, setelah pada kuartal terakhir perusahaan kehilangan 200.000 pelanggan, perusahaan mengatakan akan memperkenalkan metode berlangganan dengan iklan yang lebih murah untuk mendatangkan pelanggan baru.
“Kami telah mengabaikan segmen pelanggan besar, yaitu orang-orang yang mengatakan: ‘Hei, Netflix terlalu mahal untuk saya dan saya tidak keberatan beriklan,” kata Ted Sarandos dikutip dari The Hollywood Reporter, Kamis (23/6/2022).
Pada awal Maret, Chief Financial Officer Netflix Spencer Neumann ditanya tentang prospek langganan yang didukung iklan dan hanya akan mengatakan bahwa hal itu “bukan sesuatu dalam rencana Netflix saat ini.” Kemudian, pada 20 April, Co-CEO Netflix lainnya Reed Hastings mengungkapkan bahwa perusahaan kemudian “cukup terbuka” untuk kemungkinan langganan yang didukung iklan dan kemungkinan bisa terjadi dalam satu atau dua tahun ke depan.”
Namun, Sarandos mengatakan di atas panggung di Cannes Lions, bahwa ia ingin mendapatkan “segmen pelanggan yang besar.” Dia juga mengkonfirmasi bahwa metode langganan dengan iklan akan menjadi penawaran terpisah dan iklan tidak akan mulai muncul di metode langganan yang sudah ada di Netflix.
“Kami menambahkan tingkat berlangganan, kami tidak menambahkan iklan ke Netflix seperti yang Anda kenal sekarang. Kami menambahkan tingkat iklan untuk orang-orang yang mengatakan ‘hei, saya ingin harga yang lebih rendah dan saya akan menonton iklan,” katanya.
Dia tidak memberikan perincian tentang kapan iklan akan ditayangkan di Netflix, tetapi, jika laporan sebelumnya akurat, maka itu akan terjadi sebelum akhir 2022. Sarandos juga optimistis tentang prospek perusahaan. Ia menambahkan bahwa Netflix memiliki “banyak skala, dan profitabilitas dan arus kas bebas untuk terus mengembangkan bisnis ini.”
Langkah ini dilakukan saat Netflix berupaya memenangkan kembali pelanggan yang berhenti karena kenaikan biaya langganan bulanan, dan menarik orang-orang yang belum mencoba Netflix. Perusahaan juga mencari cara untuk menopang pendapatan setelah diumumkan pada akhir April bahwa mereka telah kehilangan 200.000 pelanggan sejak awal 2022, dan, sebagai hasilnya, valuasi perusahaan turun lebih dari US$ 70 miliar.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz