Harga aset Kripto Bitcoin (BTC) kini menembus Rp 500 juta. Jika dihitung secara tahunan (year-on-year), harga Bitcoin naik lebih dari 400%. Di awal tahun lalu, harga Bitcoin hanya berkisar Rp 90 juta.
Menurut CEO Indodax Oscar Darmawan, harga Bitcoin terus mengalami kenaikan sejak akhir 2020.
“Sekarang, dua BTC sudah setara Rp 1 miliar. Ini merupakan kabar gembira bagi member Indodax yang menyimpan Bitcoin. Bagi member yang menyimpan lebih dari dua BTC, mereka sudah menjadi miliarder,” kata Oscar Darmawan di Jakarta, Kamis (07/01/2021).
Bitcoin memang memiliki keunikan dan daya jual tersendiri. Pasalnya, Bitcoin memiliki jumlah pasokan yang terbatas. Namun, peredaran dan suplai Bitcoin dapat dilacak berkat teknologi blockchain yang berada di belakangnya. Blockchain ini membuat Bitcoin dapat dengan mudah dipindahkan kemana saja selama ada internet.
Bitcoin hanya diciptakan sebanyak 21 juta keping. Kini, 18,5 juta keping Bitcoin telah ditambang.
“Jika suplai atau pasokan aset tersebut terbatas dan permintaan terus meningkat, maka harga akan terus naik. Ini diibaratkan seperti barang langka yang ingin banyak dimiliki orang. Tentu saja, harganya meningkat,” jelas Oscar.
Hal tersebut menjadikan Bitcoin sebagai aset yang cukup menarik untuk berinvestasi. Selain itu, Bitcoin juga dapat dibeli atau ditransaksikan secara instan. Menurut Oscar, Bitcoin juga relatif mudah untuk dijual kembali.
“Jadi, sangat liquid dibandingkan aset lain seperti properti yang sangat sulit untuk dijual kembali,” imbuh Oscar.
Meski harga Bitcoin bernilai ratusan juta dan memiliki limit terbatas, Bitcoin bisa dimiliki oleh siapa saja. Hal ini karena Bitcoin bisa dibeli atau ditransaksikan dengan pecahan desimal hingga pecahan terkecil Rp 10 ribu, seperti di market Indodax.
Adapun alasan kenaikan Bitcoin kali ini, masih sama dengan sentimen-sentimen sebelumnya. Permintaan yang masif menjadi faktor utama karena pemahaman orang mengenai Bitcoin terus meningkat. Pasar mulai percaya jika Bitcoin sebagai aset safe haven dan nilai lindung inflasi yang baik.
Ditambah, beberapa pembelian dari perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat dan seluruh dunia, seperti Tudor Investment Corp, Square Inc, Microstrategy, dan lain-lain. Selain itu, perusahaan keuangan, Paypal, juga menyediakan fitur pembayaran dengan aset kripto.
Begitu juga dengan perusahaan-perusahaan keuangan dan perbankan di Amerika Serikat yang diperbolehkan mengelola aset kripto, termasuk Bitcoin.
“Momen-momen ini terjadi di sepanjang 2020 yang kemudian mendorong permintaan secara masif. Permintaan yang tinggi membuat harga Bitcoin terus meningkat karena salah satu faktor peningkatan harga Bitcoin adalah permintaan atau demand and supply atau pasokan,” sebut Oscar.
Ia meyakini, harga Bitcoin masih akan meningkat di tahun ini. Hal ini disebabkan oleh pembatasan supply. Bitcoin telah melewati halving day atau pembatasan pasokan di tingkat penambang pada tahun lalu, dan dampaknya diprediksi baru akan terjadi pada tahun ini.
“Bitcoin masih sangat mungkin meningkat lagi di tahun ini. Meski nantinya ada sedikit penurunan karena pasar jenuh dan aksi taking profit. Saya kira tidak pernah terlambat untuk membeli Bitcoin saat ini apalagi kalau tujuannya untuk investasi jangka panjang,” tegas Oscar.