Nissan Akan Miliki Layanan Mobilitas dengan Kendaraan Otonom Level 4
Nissan Motor Co. berencana menghadirkan layanan mobilitas menggunakan kendaraan otonom Level 4 mulai tahun fiskal 2027 di Jepang. Layanan ini akan difokuskan di daerah perdesaan yang mana ketersediaan transportasi umum yang berkelanjutan secara finansial makin sulit.
Kazuhiro Doi, Wakil Presiden Riset Nissan Motor menyatakan tujuan perusahaan adalah untuk mendukung kebutuhan mobilitas Jepang pada masa depan, dengan memanfaatkan teknologi dari negara tersebut.
“Nissan akan memulai uji coba layanan ini di Yokohama, kota tempat markas perusahaan tersebut berada, selama tahun fiskal yang dimulai bulan April,” kata Kazuhiro seperti dikutip dari Kyodo, Kamis (29/2/2024).
Adapun Nissan berencana untuk secara bertahap memperluas layanan ini, dengan menggunakan 20 unit kendaraan atau lebih sebelum akhirnya meluncurkan layanan komersial.
BACA JUGA: Perayaan 90 Tahun, Strategi Nissan Indonesia lewat EV Experience
Selama uji coba, Nissan akan menggunakan minivan Serena yang dilengkapi dengan teknologi otonom, namun akan tetap memiliki seorang pengemudi di dalamnya untuk merespons keadaan darurat yang mungkin terjadi.
Calon konsumen layanan ini akan dapat melakukan reservasi melalui aplikasi ponsel pintar sebelumnya. Pada bulan Oktober, Honda Motor Co. dan General Motors Co. juga berencana untuk meluncurkan layanan taksi tanpa pengemudi melalui sebuah usaha patungan. Layanan ini diharapkan mulai beroperasi pada awal tahun 2026 di Tokyo.
Sekadar informasi, kendaraan otonom level 4 adalah jenis kendaraan yang memiliki kemampuan untuk mengemudi sendiri tanpa intervensi pengemudi dalam kondisi tertentu. Pada tingkat otonom ini, kendaraan dapat mengelola semua aspek berkendara, termasuk navigasi, percepatan, pengereman, dan manuver lainnya, tanpa memerlukan bantuan manusia.
BACA JUGA: Nissan Juke Jukū Menjadi Pemenang Hot Wheels Legends Tour 2023
Namun, kendaraan otonom level 4 masih memiliki batasan. Kendaraan ini hanya dapat beroperasi secara mandiri dalam situasi dan lingkungan yang telah ditentukan sebelumnya, seperti dalam kota yang telah dipetakan dengan baik atau di jalan tol tertentu.
Di luar kondisi tersebut, manusia masih perlu mengambil alih kendali atau melakukan intervensi jika diperlukan. Penting untuk dicatat bahwa kendaraan otonom level 4 berada di antara kendaraan semi-otonom dan sepenuhnya otonom.
Meskipun kendaraan ini dapat mengemudi sendiri dalam situasi tertentu, namun tidak memiliki kemampuan untuk beradaptasi sepenuhnya dengan semua kondisi jalan dan cuaca seperti yang dapat dilakukan oleh kendaraan otonom level 5, yang merupakan tingkat tertinggi dalam skala otonom.
Editor: Ranto Rajagukguk