Kehadiran mobil low cost green car (LCGC) memang cukup fenomenal. Setelah sekitar dua tahun mengaspal di Indonesia, mobil murah ini mendongkrak pangsa pasarnya hingga 15%. Bahkan, Nissan sebagai salah satu pemain otomotif di Indonesia memprediksi LCGC akan menjadi tren mobil di tahun depan.
“Segmen ini memang memukau. Saat ini, kebanyakan LCGC hanya menyediakan mobil dengan dua baris kursi (lima seater) dan hanya Datsun yang menyediakan LCGC dengan baris kursi hingga tiga baris (tujuh seater). Melihat kesuksesan Datsun, tampaknya semua merek merencanakan LCGC tiga baris juga. Ini akan berdampak baik bagi pasar LCGC,” jelas Budi Nur Mukmin, GM Marketing Strategy PT Nissan Motor Indonesia kepada awak media beberapa waktu lalu.
Budi melanjutkan, jika banyak merek yang menggarap mobil LCGC tiga baris atau tujuh seater maka akan mendongkrak penjualan LCGC lebih agresif lagi. Budi memprediksi pertumbuhan pangsa pasar LCGC bisa menjadi 20-30%. Selanjutnya, LCGC akan menggerus pasar mobil low multipurpose vehicle (LMPV) yang saat ini masih menjadi primadona. Sementara, mobil gagah sejenis sport utility vehicle (SUV), seperti Toyota Fortuner, Nissan Juke, Mitsubishi Pajero Sport, dan lain-lain diprediksi akan bergerak stabil.
“Pasalnya, mobil SUV ini merupakan secondary car bagi para konsumen. Seperti Nissan Juke yang sangat tersegmentasi pasarnya. Penjualannya hanya di kisaran 150 sampai 200 unit per bulan. Angka ini mencerminkan Nissan Juke bukan sebagai mobil yang mampu mendongkrak kuantitas penjualan,” tutup Budi.
Editor: Sigit Kurniawan