Mengawali tahun 2016, berbagai merek mulai menentukan gebrakan atau inovasi apa yang akan mereka lakukan. Tidak terkecuali agen pemegang merek (APM) mobil Jepang di Indonesia, PT Nissan Motor Indonesia (NMI). Mengawali tahun ini, NMI akan berkonsentrasi membenahi layanan purnajual mereka. Hal ini dianggap sebagai unsur fundamental yang harus dibenahi agar posisi Nissan semakin kompetitif di Indonesia.
“Tahun 2016 menjadi tahunnya layanan purnajual bagi Nissan. Dalam menjalankan bisnis, kami selalu melakukan benchmarking. Upaya ini untuk melihat seperti apa posisi kami di pasar dan persepsi masyarakat terhadap merek kami. Dari sini, kami mengevaluasi diri dan menjadikannya landasan untuk membuat strategi ke depan,” ucap Steve Ardianto, President Director NMI.
NMI baru saja memperkenalkan sentra suku cadang dan program layanan purnajual terbaru mereka di Indonesia (Selengkapnya di: Nissan: Sedia Suku Cadang dalam 1×24 Jam Atau Gratis). Investasi yang dikeluarkan pun lebih dari RP 250 miliar. Rencananya, pengembangan sentra suku cadang tersebut akan dilakukan dalam tiga tahap sampai tahun 2020. Pembangunan spare part center pada tahun 2016 ini merupakan tahap pertama
“Tahap pertama ini merupakan 60% dari keseluruhan proyek. Kami akan mengembangkannya ke tahap dua pada tahun 2017 dan terkahir pada tahun 2020. Infrastruktur ini dibangun untuk menopang aliran distribusi suku cadang kami. Dengan sistem pergudangan dan tempat penyimpanan yang lebih baik, kami dapat menjalankan stock planning dengan lebih baik dan menjaga ketepatan waktu pemenuhan suku cadang,” lanjut Steve.
Selanjutnya, Steve akan memastikan kinerja dari investasinya ini berjalan dengan baik. NMI juga akan mengembangkan jumlah suku cadang mereka yang akan dilihat dari kebutuhan konsumennya.
Editor: Sigit Kurniawan