Nokia menawarkan berbagai inovasi teknologi terkait jaringan 5G dalam mendorong transformasi digital dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Ragam teknologi tersebut kali pertama ditunjukkan dalam acara Mobile World Congress (MWC) 2022 beberapa waktu lalu. Pengalaman singkat dan berbagai teknologi itu ditampilkan dalam acara MWC Revisited 2022 di Four Season Hotel, Jakarta pada 2-7 Juni 2022.
Potensi ratusan juta pengguna teknologi informasi berbasis jaringan 5G di Indonesia, dilihat Nokia sebagai peluang baru. Terutama dengan terbukanya peluang kerja sama bersama penyedia layanan komunikasi atau provider, serta berbagai perusahaan yang mengadopsi teknologi industri 4.0 sehingga membutuhkan transformasi 5G.
“Dengan wilayah luas dan potensi yang belum maksimal di berbagai bidang sosial-ekonomi, Indonesia akan memainkan peran utama dalam transformasi digital Asia-Pasifik. Sebab itu, sudah sewajarnya Nokia membawa pengalaman MWC dalam kesempatan kali ini. Termasuk juga membuktikan komitmen dan hubungan baik yang sudah kami bangun selama ini,” kata KP Goh, President Director of Nokia Indonesia, dalam sambutannya.
Sejumlah aplikasi dan solusi teknologi dari Nokia dengan kemampuan 5G disebut siap dibawa dan diterapkan, untuk membantu pelaku bisnis di Indonesia. Solusi tersebut dapat memberikan kinerja tanpa gangguan untuk jaringan di wilayah perkotaan, pedesaan, maupun dalam sistem jaringan internal. Pelaku usaha juga dapat mengelola biaya energi serta strategi dalam mencapai target keberlanjutan dengan lebih baik.
Teknologi dari Nokia yang dibawa dalam kesempatan MWC Revisited 2022 di Jakarta kali ini, antara lain berupa salah satu portofolio AirScale Base Station. Bentuk inovasi yang ditunjukkan adalah penggunaan teknologi liquid cooling untuk mendinginkan base station. Dengan demikian, pemilik jaringan radio tidak perlu mengandalkan ruang berpendingin udara sehingga lebih hemat biaya sekaligus memangkas emisi CO2.
Contoh solusi berkemampuan teknologi 5G lain yang diusung Nokia untuk pasar Indonesia ke depan adalah perangkat Massive MIMO Antenna. Teknologi tersebut sudah mencakup 32TRX dan 64TRS untuk mid-band TDD 4G dan 5G, serta dual-band 16TRX untuk band FDD. Hal itu memungkinkan beamforming sehingga transmisi optimal untuk mencakup area yang luas.
“Selain menghadirkan teknologi piranti keras (hardware), kami juga membawa berbagai fitur yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha di Indonesia untuk memaksimalkan keberadaaan jaringan 5G. Hal tersebut bisa menunjang berbagai keperluan mulai dari meningkatkan kapabilitas jaringan atau bandwith mereka,” ujar Perry Poehlmann, Head of Field Marketing Asia Pacific & Japan Nokia, kepada awak media.
Meskipun penetrasi jaringan 5G di Indonesia saat ini masih terbilang rendah, Perry menyebut Indonesia tidak perlu khawatir merasa tertinggal dengan perkembangan di negara lain. Pasalnya, berbagai solusi dan adanya fitur piranti lunak dari Nokia dapat membantu setiap pelaku usaha maupun pebisnis untuk mengambil langkah akselerasi di bidang digital dalam jangka panjang.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz