Nuhanera Siap Jadi Destinasi Underwater Baru di Indonesia

marketeers article

Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak melulu soal Komodo dan kepulauan sekitarnya yang jadi primadona pariwisata wilayah timur. Adalah wilayah bernama Nuhanera di wilayah timur NTT siap jadi destinasi populer berikutnya dengan daya jual bawah laut yang ternyata tidak kalah indah dibanding daerah-daerah beken underwater lain di Indonesia.

Untuk itulah Nuhanera di bawah pemerintah daerah Kabupaten Lembata menggelar ajang Festival Bahari Nuhanera 2015 pada 22-27 Agustus 2015 mendatang dan merupakan edisi kedua setelah digelar pertama kali tahun lalu. Rangkaian festival ini terdiri dari berbagai kegiatan mulai dari lomba dayung tradisional, lomba fotografi bawah laut, renang teluk, memancing. parade perahu, sampai pentas seni tradisional dengan mengikutsertakan 14 desa di wilayah Lembata.

“Kami ingin jadikan Nuhanera sebagai destinasi baru bagi turis untuk berkunjung. Selama ini, ada satu kapal pinisi masuk wilayah ini per minggunya mengangkut turis yang mau menikmati alam bawah laut. Namun, sayangnya hal itu tidak berdampak apa-apa kepada penduduk lokal, terutama secara ekonomi. Festival ini diharapkan dapat mengangkat perekonomian warga Nuhanera. Alam bawah laut kami luar biasa dan tidak kalah dengan wilayah lain. Kami juga punya jalur trekking dengan pemandangan indah,” janji Kadis Kebudayaan Kabupaten Lembata Longginus Leka di Jakarta pada Kamis (20/8/2015).

Dengan potensi wisata besar, Longginus menggarisbawahi bahwa sektor pariwisata Nuhanera akan dijadikan tumpuan utama hidup masyarakat. Pasalnya dengan daerah kepulauan berberbukit-bukit, sulit untuk mengembangkan pertanian dan perkebunan di sana. Curah hujan pun rendah. Maka sektor wisata jadi tumpuan masyarakat lokal untuk meningkatkan taraf hidup. Dan festival bahari adalah salah satu langkah strategis pemerintah daerah untuk peningkatan ekonomi Nuhanera.

Bagaimana tidak, selain wisata bawah laut dengan terumbu karangnya, alam Nuhanera yang tidak kalah menarik adalah gunung bawah laut di mana erupsinya terjadi setiap 20 menit sekali. Kehidupan tradisional masyarakat lokal pun tidak lepas dari mata turis mancanegara di kampung adat Lewohal, salah satu daerah tradisional diantara 14 desa di wilayah Lembata.

Secara statistik, tahun lalu Nuhanera yang merupakan wilayah teluk dikunjungi sekitar 4.000 orang. Sampai Juli tahun ini, ada sekitar 1.000 turis datang ke sana, dengan mayoritas merupakan turis mancanegara.

Related