Digital marketing dinilai menjadi strategi ampuh dalam membangun kesadaran merek hingga mendorong loyalitas pelanggan. Namun, kekeliruan sering muncul dalam penerapan digital marketing funnel, yang mana pemasar tidak menjalankannya secara holistik.
Dalam tahapan customer journey, sering kali pemasar hanya fokus tahapan awal (top funnel) atau akhir (bottom funnel). Padahal, setiap tahapan menjadi penting, mulai top funnel, mid funnel hingga bottom funnel karena bisa menghasilkan loyalitas pelanggan serta advokasi merek.
BACA JUGA: Burger King Usng Traffic Jam Whopper demi Relevan dengan Pelanggan
Meirza Hartoto, Media and Digital Marketing Manager Nutrifood menuturkan strategi digital marketing funnel harus diterapkan secara menyeluruh. Pasalnya, dalam lanskap digital marketing, traffic atau penjualan bukan satu-satunya matriks bahwa kampanye pemasaran dikatakan sukses.
“Banyak yang beranggapan traffic adalah hal terpenting, padahal ini hanya bagian dari keseluruhan strategi,” kata Meirza di Marketeers Tech for Business 2024, Selasa (4/6/2024).
Lewat penerapan secara holistik, selain memperoleh traffic, pemasar juga mendapatkan pelanggan yang berkualitas dan paham akan pesan produk.
BACA JUGA: Kominfo: Traffic Internet Natal 2022 Terpantau Tanpa Gangguan Signifikan
“Kami berusaha untuk menjaga keseimbangan dari awareness hingga ke bawah funnel, agar perjalanan konsumen tidak terputus di tengah jalan,” ujar Meirza.
Menurut Meirza, tantangan utama dalam digital marketing saat ini adalah adaptasi terhadap edge of content. Pemasar tidak bisa sekadar menghadirkan produk dalam konten secara eksplisit melainkan harus relevan dengan target audiens.
“Kami harus menyesuaikan strategi pemasaran dengan kondisi ini. Konten harus relevan dan menarik bagi target pasar, yang sering kali memiliki minat yang sangat beragam,” ucapnya.
Dalam hal ini, Nutrifood menggunakan tiga pilar utama dalam setiap kampanye digital, yakni komunitas, konten kreatif, dan relevansi lokal. Meirza menjelaskan komunitas sangat penting karena bisa menciptakan tren dan budaya baru.
“Melalui Nutrihub, kami bekerja sama dengan berbagai komunitas di seluruh Indonesia, baik online maupun offline, untuk mengembangkan hubungan yang kuat dengan konsumen,” tuturnya.
Selain itu, konten kreatif menjadi kunci dalam menarik perhatian audiens. Menurutnya, konten harus disesuaikan dengan minat target pasar.
“Misalnya, untuk produk Tropicana Slim, kami menggunakan pendekatan edukasi dengan melibatkan dokter, serta kampanye kecantikan untuk mencapai beauty enthusiast,” kata Meirza.
Relevansi lokal juga menjadi fokus utama. Nutrifood berusaha menyesuaikan kampanye dengan budaya lokal yang spesifik. Tren hyper local makin penting, sehingga Nutrifood berusaha memastikan konten relevan dengan audiens di setiap daerah.
Keseriusan Nutrifood dalam menggarap komunitas terlihat dari upaya mendirikan 22 Nutrihub di seluruh Indonesia. Melalui Nutrihub, Nutrifood berkolaborasi dengan berbagai komunitas, seperti olahraga dan kuliner, untuk menciptakan engagement yang lebih dalam.
“Di Nutrifood, kami memastikan bahwa setiap tahap funnel berjalan dengan baik, dari awareness hingga loyalitas, untuk mencapai keberhasilan jangka panjang,” ujar Meirza.
Editor: Ranto Rajagukguk