Bank OCBC NISP tengah mengajak masyarakat untuk terus bergerak saat meski terdampak pandemi COVID-19. Bank OCBC NISP sendiri berkomitmen untuk memberikan layanan perbankan yang prima di tengah keterbatasan operasional. Selain itu, perusahaan juga tengah menjaga performa mereka selama periode tahun 2020 dan menjaga pertumbuhan bisnisnya.
Tercatat, Bank OCBC NISP berhasil menjaga kinerja positif mereka pada Q1-2020. Bank OCBC NISP mencatat laba bersih sebesar Rp 791 miliar. Angka ini meningkat dari pencapaian Q1-2019 sebesar Rp 765 miliar. Sedangkan, pertumbuhan laba sebelum pajak perusahaan mencapai 12,1% YoY menjadi Rp 1,1 triliun.
Kinerja yang baik ini didukung dengan kondisi likuditas yang terjaga melalui berbagai rasio di antaranya Loan To Deposit Ratio (LDR) sebesar 89,9%, Loan To Funding Ratio (LFR) sebesar 87,3%, dan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 156,2%.
Bank OCBC NISP mengklaim bahwa pihaknya menjadi salah satu bank dengan peringkat kredit tertinggi di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian peringkat AAA (stabil) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dan AAA/stabil dari PT Fitch Ratings Indonesia.
“Ke depan, dampak pandemi COVID-19 akan semakin terlihat. Oleh karena itu, kami akan terus menyesuaikan strategi guna memastikan keberlanjutan kinerja perusahaan,” ujar Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP.
Dalam hal ini, perusahaan akan menjalankan strategi yang difokuskan untuk menjaga kualitas kredit, peningkatan CASA dan pendapatan non-bunga serta melakukan efisiensi.
“Selain itu, kami juga akan fokus mendukung kebijakan pemerintah termasuk memberikan relaksasi kepada nasabah Bank OCBC NISP, baik itu nasabah korporasi maupun individu. Terutama bagi mereka yang terdampak COVID-19,” tutup Parwati.