Fenomena maraknya ojek online di Indonesia secara tidak langsung memengaruhi ekosistem transportasi yang selama ini sudah berjalan. Ketimpangan pendapatan menjadi salah satu hal yang kerap dikeluhkan oleh ojek pangkalan dalam melawan kehadiran ojek online.
Menanggapi permasalahan tersebut, ICSB (International Council for Small Business) menginisiasikan program berbentuk pelatihan untuk menciptakan bisnis ojek yang mampu bersaing, khususnya bagi ojek pangkalan yang dirasa sedikit turun pamor jika dibandingkan dengan ojek online.
“Berkat dukungan Kemenkop UKM (Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah) dan ICSB, kami mendukung UKM (Usaha Kecil Menengah) dengan cara memberikan pelatihan yang membumi supaya mampu meningktakan komunitas dan jaringan bisnis di sektor transportasi,” ungkap Jacky Mussry, Chief Operating Officer MarkPlus, Inc. pada pelatihan yang bertajuk “Menciptakan Bisnis Ojek yang Mampu Bersaing” di Jakarta, Senin (05/10/2015).
Dengan dihadiri sebanyak 30 tukang ojek pangkalan, baik itu koordinator lapangan, anggota hingga buser, pelatihan yang berguna untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan UKM dan koperasi ini akan diselenggarakan selama tiga hari.
“Bekerjasama dengan Honda dan XL, kami akan membantu tukang ojek pangkalan agar mampu meningkatakan layanananya sesuai pasar. Mulai dari memahami keadaan pasar dan konsep pemasaran yang didominasi oleh teknologi hingga aktivitas kreatif yang mampu diterapkan oleh ojek pangkalan,” kata Jacky.