Okupansi Pergudangan Capai 90%, Pemain Asing Mulai Lirik Pasar RI

marketeers article

JLL Indonesia, perusahaan jasa di bidang real estate komersial dan manajemen investasi global menyebutkan para pemain industri pergudangan asing mulai melirik pasar Indonesia untuk melakukan ekspansi. Hal ini lantaran pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil dengan diiringi tingkat okupansi pergudangan sebesar 90% sepanjang kuartal III tahun 2024.

Farazia Basarah, Country Head dan Head of Logistics & Industrial di JLL Indonesia menjelaskan pergudangan modern logistik di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi atau Jabodetabek mempertahankan tingkat hunian yang stabil. Moncernya kinerja bisnis pergudangan didorong oleh permintaan yang kuat dari berbagai industri dengan komposisi penyewa baru menunjukkan diversifikasi, mencakup sektor-sektor seperti industri kendaraan listrik, produk turunan listrik, farmasi, alat kesehatan, ritel, peralatan rumah tangga, furniture, dan bahan baku.

BACA JUGA: Inilah Solusi Pergudangan dari Manhattan Associates

“Selain developer lokal, pelaku internasional tengah menjajaki peluang untuk ekspansi melalui kolaborasi strategis maupun ekspansi bisnis dalam bentuk fasilitas Built-to-Suit ataupun gudang penyimpanan berpendingin (cold storage),” kata Farazia dalam Jakarta Property Market Review, dikutip Rabu (30/10/2024).

Menurutnya, satu proyek telah mencapai penyelesaian di area Cibitung, dan diperkirakan terdapat sekitar tiga bangunan yang rampung hingga akhir tahun 2024. Ini tersebar di lokasi-lokasi seperti Bogor, Jakarta, dan Karawang.

BACA JUGA: Manhattan Associates Perkenalkan Sistem Pergudangan Baru

“Penyedia jasa logistik tetap menjadi penyewa dominan dalam sektor pergudangan modern,” ujarnya.

Farazia menyebut keyakinan investor untuk ekspansi ke Indonesia didorong pula oleh kondisi perekonomian Indonesia diproyeksikan tumbuh antara 4,7% dan 5,5% menjelang akhir tahun. Capaian itu menjadi salah satu tujuan yang paling menarik untuk berinvestasi di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Selain itu, penanaman modal asing (PMA) ke Indonesia, yang didominasi oleh sektor manufaktur, melonjak 18,6% dari tahun sebelumnya dan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan sektor logistik dan industri. Indonesia memiliki pasar yang menawarkan peluang pertumbuhan berkelanjutan dan diversifikasi portfolio yang menarik, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di berbagai kota lainnya.

“Stabilitas ekonomi Indonesia, ditambah dengan demografi yang muda, menghadirkan peluang yang menjanjikan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan. Investor terutama tertarik pada segmen perumahan, industrial dan pusat data Indonesia,” ujar Farazia.

Secara statistik, lanskap industri pergudangan sepanjang kuartal III tahun ini adalah pasokan baru sebanyak 46.000 unit dengan permintaan bersih sebanyak 47.000 unit. Adapun biaya sewanya termasuk yang sederhana dibandingkan kawasan lain di ASEAN.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS