CEO dan Founder PT. Amartha Mikro Fintek (Amartha) Andi Taufan Garuda Putra mengungkap rahasia perusahaan yang dipimpinnya untuk bertahan di tengah pandemi. Dalam konferensi yang diadakan Norfund bertajuk Bridging the Gap to Protect and Create Jobs 2021, Andi menjelaskan bahwa kombinasi kegiatan online dan offline merupakan kunci untuk beradaptasi dengan situasi COVID-19.
Melalui kombinasi online-offline, Amartha mengoptimalkan penggunaan teknologi seperti penyediaan berbagai inovasi produk untuk mensejahterakan mitra salah satunya melalui A+ (Amartha Plus). Melalui aplikasi ini, Amartha memfasilitasi berbagai layanan seperti WarungLoan, PPOB hingga belanja borongan.
Sedangkan strategi offline, selain memberikan akses pendanaan Amartha juga melakukan pendampingan dan pelatihan secara rutin. Amartha aktif di lapangan dengan memberikan edukasi terkait alternatif usaha, literasi keuangan hingga cek kesehatan gratis.
“Kami melihat, teknologi dapat menjadi solusi bagi mitra untuk tetap produktif dalam menjalankan usaha, terlebih di saat pandemi. Namun, dukungan dari Business Partner Amartha (tim lapangan) secara langsung di desa juga tetap diperlukan, mengingat tidak seluruh kegiatan dapat difasilitasi dengan digitalisasi,” ujar Andi.
Strategi ini terbukti berhasil membawa Amartha untuk tetap menjaga kualitas pinjaman. Hal in terlihat dari stabilitas angka non performing loan (NPL) sebesar 0,07% setelah Juni 2020. Angka NPL yang rendah merupakan indikator bahwa mitra dapat melakukan pembayaran tepat waktu.
Selain itu, Amartha juga menyalurkan dana hingga Rp914 miliar pada paruh pertama tahun 2021, atau tumbuh 35% secara year-on-year.
“Meskipun masih dalam kondisi pandemi, dengan mengimplementasikan strategi yang tepat, sistem skoring yang akurat, serta menjaga kualitas pinjaman dengan membidik sektor perdagangan, industri rumahan dan makanan. Kami optimis dapat mendorong perekonomian di desa dan tumbuh bersama mitra Amartha”, pungkas Andi.