One Piece menghadirkan episode spesial bertajuk One Piece Fan Letter dalam rangka merayakan ulang tahun ke-25. Ini mengungkap sisi lain dari Perang Besar Marineford, salah satu momen paling monumental dalam sejarah anime tersebut.
Perang Marineford sendiri merupakan titik balik dalam cerita One Piece. Bukan hanya bagi Luffy yang kehilangan saudaranya, tetapi juga berdampak besar bagi orang-orang biasa yang tidak memiliki kekuatan untuk melawan.
Itulah sebabnya, episode spesial yang disutradarai oleh Megumi Ishitani ini akan menyajikan perspektif dari orang biasa di dunia One Piece. Dengan mengadaptasi novel spin-off Straw Hat Stories, berikut sinopsis selengkapnya:
BACA JUGA: Love in the Big City Punya Versi Film dan Drama, Apa Bedanya?
Sisi Lain Perang Marineford
Sebagaimana dijelaskan Comic Book, episode spesial ini membawa penonton kembali ke dunia One Piece saat Luffy dan kru Topi Jerami bersatu di Kepulauan Sabaody. Alih-alih berfokus pada Luffy, kisahnya menyoroti orang-orang biasa yang terlibat dalam Perang Marineford.
Salah satu kisah utamanya ialah tentang dua saudara Marinir yang ikut berjuang dalam perang tersebut. Mereka hampir kehilangan nyawa di tengah kekacauan yang disebabkan pertarungan para pemilik kekuatan Buah Iblis.
Terjebak di antara duel Hawkeye Mihawk dan Sir Crocodile, duo Marinir itu lantas menghadapi ancaman yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Bagi mereka, Perang Marineford adalah neraka yang menakutkan, yang mana nyawa mereka hanya terselamatkan karena keberuntungan.
BACA JUGA: Kenalan dengan Dr. Arinsu, Karakter Baru di Dragon Ball Daima
Meski kakak beradik ini nyaris tewas dalam perang, salah satu dari mereka justru menemukan inspirasi dari perjuangan Luffy yang gigih menyelamatkan saudaranya, Ace. Melihat dedikasi Luffy, si adik Marinir pun termotivasi untuk melindungi kakaknya di tengah kekacauan.
Jadi, sudah siapkah Anda menyaksikan episode spesial yang penuh sentuhan emosional ini? One Piece Fan Letter bisa Anda saksikan di Netflix sejak 20 Oktober 2024. Selamat menonton!
Editor: Ranto Rajagukguk