Online Shopping: Lewat Media Sosial Atau Situs E-Commerce?

marketeers article

Penduduk Indonesia semakin cerdas dalam penggunaan, pemanfaatan dan pengembangan media sosial. Sebagai contoh, kita menggunakan media sosial bukan saja untuk berhubungan dengan teman-teman, tetapi juga untuk berbelanja online. Meski tidak hanya terbatas pada pengguna internet di Indonesia, penggunaan media sosial untuk berbelanja online masih merupakan peluang yang unik, apalagi melihat perkembangan media sosial yang luar biasa.

Sumber:Profil Konsumen 2015 – Pekanbaru, MarkPlus Insight (n = 92)

Penelitian MarkPlus Insight yang bertajuk Profil Konsumen Indonesia 2015 di kota Pekanbaru menunjukkan bahwa popularitas media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter hampir sebanding dengan kanal perbelanjaan e-Commerce seperti Lazada dan Zalora, demikian juga dengan forum online seperti Kaskus dan Tokopedia. Kategori aplikasi pesan instan seperti Line, WhatsApp, BlackBerry Messenger, Path dan lain sebagainya juga sering digunakan untuk berbelanja online, sedangkan situs belanja online resmi untuk suatu merek tidak terlalu sering digunakan.

Pada penelitian MarkPlus Insight yang terpisah terkait Netizen di tahun 2014, terungkap bahwa tingkat kepercayaan untuk forum online seperti Kaskus dan Tokopedia relatif lebih rendah dibandingkan toko online seperti Zalora dan Lazada. Sebanyak 88% responden berpendapat toko online dapat dipercaya sementara untuk forum online hanya 61% yang berpendapat serupa. Pada kenyataannya, tingkat kepuasan yang mencapai 90% untuk toko online sudah termasuk tinggi, sementara kepuasan untuk forum online hanya bertengger di kisaran 49%.

Meski pertumbuhan belanja online di Indonesia terus mengalami perkembangan, kecurangan dan penipuan kartu kredit terlalu sering menjadi sorotan berita. Selain itu, pembeli online juga merasa prihatin dengan produk yang sering dipalsukan dan kegagalan-kegagalan dalam pengiriman. Di media sosial, pembahasan yang lebih personal antara sang penjual dan sang pembeli memberikan peluang untuk meningkatkan kepercayaan yang berkisar di tingkat 90% – merujuk pada survei Netizen di 2014 oleh MarkPlus Insight.

Related