OpenAI Siapkan Agentic AI, Teknologi AI yang Bisa Berpikir Sendiri

marketeers article
Ilustrasi logo OpenAI. (FOTO: 123RF)

OpenAI sedang mengembangkan teknologi kecerdasan buatan baru yang disebut agentic AI. Teknologi ini adalah langkah lebih maju dari artificial intelligence (AI) yang ada saat ini, seperti ChatGPT, Siri, atau Google Assistant.

Jika AI saat ini hanya memberikan jawaban berdasarkan data yang telah dipelajarinya, agentic AI mampu berpikir sendiri dan menyelesaikan masalah tanpa perlu perintah langsung dari pengguna.

Menurut laporan dari Phandroid, Jumat (7/3/2025), OpenAI berencana meluncurkan agentic AI di masa depan, tetapi biaya penggunaannya tidak murah. Diperkirakan, biaya layanan ini bisa mencapai US$ 20.000 per bulan, tergantung pada kompleksitasnya.

AI ini tidak dirancang untuk pengguna biasa, melainkan untuk bisnis yang membutuhkan teknologi AI yang lebih canggih.

BACA JUGA: OpenAI Rilis Operator, Apa Bedanya dengan ChatGPT?

Perbedaan utama antara AI biasa dan agentic AI terletak pada kemampuannya dalam mengambil keputusan sendiri.

Misalnya, AI seperti ChatGPT saat ini hanya bisa merespons pertanyaan dengan menarik data yang telah dipelajari. Sementara itu, agentic AI dapat memahami situasi, menganalisisnya, dan membuat keputusan tanpa harus diminta.

Contohnya bisa dilihat pada mobil self-driving. Mobil ini menggunakan sensor untuk mendeteksi kendaraan lain, pejalan kaki, dan rintangan di jalan.

Dengan teknologi AI biasa, pengemudi harus memberi perintah untuk berhenti. Namun, dengan agentic AI, mobil dapat mengambil keputusan sendiri, seperti mengerem secara otomatis saat ada kendaraan di depan yang tiba-tiba berhenti.

BACA JUGA: OpenAI Rencana Bikin Super Intelligence, Ini Maksudnya

Banyak orang mungkin akan menyamakan agentic AI dengan chatbot yang biasa digunakan dalam layanan pelanggan, seperti chatbot untuk pemesanan tiket pesawat atau pelacakan paket.

Namun, agentic AI jauh lebih kompleks karena memiliki kemampuan untuk berpikir dan bertindak sendiri tanpa menunggu instruksi dari manusia.

Teknologi ini masih dalam tahap pengembangan dan kemungkinan besar hanya akan digunakan oleh perusahaan besar dalam waktu dekat.

Dengan biaya yang tinggi, penggunaannya mungkin masih terbatas. Namun, jika teknologi ini berkembang lebih jauh, tidak menutup kemungkinan AI yang bisa berpikir sendiri ini akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di masa depan.

Editor: Eric Iskandarsjah Z

Related

award
SPSAwArDS