Operational Excellence jadi Strategi Bank Saqu di Pasar Bank Digital
WeLab dan PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) milik Astra Financial baru saja meluncurkan merek baru yakni Bank Saqu. Merek yang fokus menyasar industri perbankan digital ini dikemas sedemikian rupa demi bisa hadir sesuai dengan tren dan kebutuhan masyarakat.
Leo Koesmanto, Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta mengatakan, Bank Saqu dihadirkan sebagai bank digital yang mengedepankan operational excellence. Hal itu ia ungkap dalam MarkPlus Conference (MPC) 2024, Kamis (7/12/2023).
“Operational excellence adalah kunci. Artinya, perusahaan sangat memperhatikan produktivitas yang optimal dalam cost yang efisien,” kata Leo dalam konferensi yang digelar di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place tersebut.
BACA JUGA: Sasar UMKM dan Solopreneur, Astra Financial Luncurkan Bank Saqu
Untuk mencapai hal itu, Bank Saqu pun dituntut untuk bisa menyajikan produk dan layanan yang komprehensif tapi sesuai dengan tren. Sehingga, pengembangan produk dan layanan bisa langsung berdampak pada kinerja perusahaan tapi dengan biaya yang efisien.
Sesuai dengan prinsip operational excellence, perusahaan melakukan optimalisasi pegawai secara menyeluruh. Sehingga, pegawai bisa melihat kebutuhan nasabah, menyajikan produk dan layanan dengan baik sehingga nasabah bisa merasa puas dengan layanan yang ada.
Strategi itu diyakini akan memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan. Karenanya, sesi breakout dari BJJ dalam MPC 2024 ini disajikan dengan tema ‘Partner to Prosper‘. Artinya, Bank Saqu sangat percaya bahwa para pegawai merupakan salah satu rekan utama dalam mencapai kemakmuran.
“Kami sangat terbuka dengan ide dari para pegawai. Semua pegawai berkesempatan untuk menuangkan idenya dengan pengawasan langsung dari CEO Astra,” kata dia.
BACA JUGA: Sosok di Balik Kesuksesan PT Astra Agro Lestari Tbk di Industri Kelapa Sawit
Dengan begitu, perusahaan menjadi lebih mudah dalam mengenali segmen yang disasar dan menjawab persoalan yang tengah terjadi. Lewat prinsip operational excellence, maka perusahaan bisa menyajikan layanan secara product-centric dan customer-centric sekaligus.
“Product-centric ditekankan lewat produk dan ekosistem yang baik. Customer-centric ditekankan lewat layanan yang seamless,” ujarnya.
Hal itu pun menjadi landasan utama pemilihan nama Bank Saqu. Menurut dia, nama tersebut diambil dari salah satu fitur andalanya yakni fitur Saku. Fitur Saku sendiri merupakan fitur kantong uang yang diperlukan untuk memisahkan masing-masing dana sesuai dengan fungsinya.
Pengguna bisa memisahkan dana dalam 20 kantong atau saku. Dengan begitu, pengguna bisa lebih mudah dalam melakukan pengelolaan keuangan. Karenanya, produk ini sangat pas untuk digunakan oleh pelaku UMKM dan solopreneur mapun pekerja lepas dan karyawan tetap dengan pekerjaan tambahan.
“Beberapa tahun belakangan ini, banyak masyarakat yang memiliki beberapa akun bank sekaligus untuk membantu mengatur keuangan. Dengan fitur ini, maka pengelolaan keuangan bisa dilakukan dengan mudah lewat satu akun bank,” tutupnya.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz