PT Pertamina (Persero) siap menunjukkan proyek-proyek panas bumi (geothermal) yang dioperasikan anak usahanya PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Proyek itu akan ditunjukkan di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang akan digelar pada 5 dan 6 September 2023 di Jakarta.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, sebagai BUMN di sektor energi, Pertamina berperan strategis dalam pengelolaan energi panas bumi dengan mengoperasikan 15 Wilayah Kerja (WK) di Indonesia.
Dari ke-15 WK itu, 13 WK dikelola sendiri (own operation) dan 2 WK dikelola bersama mitra (joint operation contract).
Menurutnya, perusahaan akan terus mengembangkan energi panas bumi untuk menghasilkan listrik dari sumber energi terbarukan. Mengingat infrastruktur hijau ini sangat diperlukan untuk menjamin keberlanjutan energi di masa depan.
“Di momentum flagship event AIPF 2023 ini, dengan dukungan pemerintah, Pertamina siap membangun kerja sama dan kolaborasi dengan mitra global. Dengan proyek-proyek strategis ini, Indonesia mengukuhkan posisinya sebagai pilar episentrum pertumbuhan ekonomi di ASEAN,” ujar Fadjar dikutip dari website Kementerian BUMN, Kamis (23/8/2023).
BACA JUGA: Dukung Infrastruktur Hijau, Pertamina Siap Bersinergi dengan Pemerintah
Saat ini, proyek panas bumi ini telah mampu memproduksi geothermal setara listrik sebesar 4.524 Giga Watt per hour (GWh). Selanjutnya, sesuai dengan masterplan Pertamina, pengembangan panas bumi hingga tahun 2026 akan terus ditingkatkan.
“Ditargetkan pengembangan panas bumi akan naik dua kali lipat menjadi 1.108 Mega Watt,” ujarnya.
Pengembangan ini sendiri perlu dilakukan mengingat salah satu potensi besar yang dimiliki Indonesia adalah panas bumi. Potensi sumber energi yang terkandung dalam perut bumi Indonesia mencapai 23.965,5 Mega Watt (MW) atau terbesar kedua di dunia.
BACA JUGA: Tekan Polusi Udara, Pertamina dan KLHK Uji Coba Modifikasi Cuaca Mikro
Saat ini, potensi tersebut baru dimanfaatkan sekitar 9,8% dengan kapasitas pembangkit listrik terpasang sebesar 2.342,63 MW dari 16 Wilayah Kerja.
Sebab itu, keterlibatan perusahaan dalam AIPF diharapkan bisa mempercepat pengembangan panas bumi agar pemanfaatan potensi yang ada bisa semakin besar.
Menurut dia, sebagai pemimpin di bidang transisi energi, Pertamina berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
Ia menekankan, seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz