Menurut survei Manulife terkait investor di Indonesia, investor di Indonesia dinilai tidak memiliki strategi jangka panjang alias peduli pada masa depan. Selain itu, survei ini juga menemukan, ada kecenderungan kurangnya kontrol pada pengeluaran harian. Bahkan, survei ini juga mengatakan, mayoritas masyarakat Indonesia gagal menyimpan dana untuk kebutuhan jangka panjang. Lebih dari 70% investor mengatakan bahwa mereka tidak memiliki target jumlah dana simpanan.
Dari investor yang memiliki target dana simpanan, ternyata sebagian besar hanya memiliki tujuan jangka pendek, di mana 76% memiliki target simpanan hanya untuk 1-4 tahun ke depan saja. Selain itu, investor menempatkan rata-rata sepertiga (33%) dari dana simpanannya di rekening tabungan atau deposito tanpa tujuan tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki tujuan keuangan yang jelas.
Fenomena serupa juga terjadi di Surabaya. Mayoritas investor di Surabaya tidak memiliki tujuan keuangan yang jelas. Sebanyak 83% mengaku mereka tidak memiliki target jumlah simpanan; lebih tinggi jika dibandingkan dengan Jakarta (66%) dan Medan (64%). Dari investor yang memiliki target simpanan, ternyata mereka hanya menargetkan untuk memiliki Rp 265 juta dalam kurun tiga tahun. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Surabaya hanya fokus pada kebutuhan jangka pendek dan tidak menghiraukan tujuan keuangan jangka panjang.
Apakah Anda juga tidak memiliki investasi yang tidak jelas arahnya?