Orientasi adalah hal yang lazim dilakukan jamak perusahaan atau institusi pendidikan ketika dalam fase penerimaan, baik karyawan ataupun siswa baru. Orientasi secara sederhana banyak dipahami sebagai “perpeloncoan” atau penyesuaian karyawan atau siswa baru ke dalam situasi yang sudah ada.
Dalam buku “Teori dan Praktek – Manajemen Sumber Daya Manusia” yang ditulis Asmara Indahingwati dan Novianti Eko Nugroho, orientasi dimaknai sebagai program yang dirancang guna membantu pegawai baru yang telah lulus seleksi agar lebih mengenal pekerjaan dan organisasi di mana akan bekerja. Program orientasi sering juga disebut dengan program induksi, yaitu program dalam memperkenalkan pegawai baru berkenaan dengan tugas dan pekerjaan yang akan diembannya, sekaligus berkenaan dengan jabatan yang akan diembannya.
Hariandja dalam buku yang sama menyatakan orientasi merupakan suatu program untuk memperkenalkan pegawai baru pada peran mereka, organisasi, kebijaksanaan, nilai, keyakinan dan pada rekan kerja mereka. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh departemen SDM dan atasan langsung dari pegawai baru.
BACA JUGA: Customer Path, Ask: Layani yang Bertanya secara Maksimal
Orientasi pada dasarnya merupakan salah satu komponen proses sosialisasi pegawai baru, yaitu suatu proses penanaman sikap, standar, nilai, dan pola perilaku yang berlaku dalam organisasi kepada pegawai baru.
Dalam buku yang sama, Handoko menyatakan orientasi adalah proses memperkenalkan para karyawan baru dengan peranan atau kedudukan mereka, dan organisasi bersama para karyawan lain. Selain itu, Bangun menyatakan orientasi adalah suatu bentuk pengenalan secara detail terhadap kerja dengan cara mengajak karyawan untuk berkeliling dan menjelaskan setiap job description.
Hal yang sama juga dijelaskan Fahmi, bahwa orientasi adalah suatu bentuk pengenalan secara detail terhadap lingkungan kerja dengan cara mengajak karyawan untuk berkeliling dan menjelaskan setiap job description yang dimiliki oleh setiap divisi kerja termasuk output yang dihasilkan setiap divisi. Orientasi memiliki beberapa tujuan tergantung dari lanskap pelaksanaan orientasi.
BACA JUGA: Memenangkan Pasar dengan Strategi Marketing Model 12C
Dalam lingkup kepegawaian, tujuan orientasi adalah sebagai berikut:
– Memberikan kesempatan kepada pegawai untuk beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan kerja barunya.
– Memberikan pemahaman mengenai organisasi beserta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
– Mempelajari cara bekerja dan berfikir pegawai yang telah ada didalam organisasi.
– Memberikan bekal bagi pegawai yang akan menjadi sumber pengetahuannya dalam mengemban tugas dan pekerjaannya yang ada di dalam organisasi.
– Mengakselerasi pegawai untuk memahami pekerjaannya dengan lebih baik sehingga ketika ia bekerja dalam mengemban suatu tugas dan pekerjaannya dengan lebih efektif dan efisien.
– Mengurangi kecemasan pegawai karena ia akan memasuki tugas dan pekerjaan baru yang ada di dalam organisasi.
– Memberikan mental yang positif terhadap tugas dan pekerjaan yang baru yang ada di dalam organisasi.
– Memberikan keterampilan kepada pegawai dalam mengemban tugas dan pekerjaan yang akan diembannya sehingga menjadi umpan balik untuk berbagai program pelatihan yang dirancang oleh organisasi. Memberikan pengenalan ritme bekerja yang ada dan tumbuh dalam pekerjaan.
– Memberikan pengalaman iklim kerja yang ada dalam organisasi.
Demikian mengapa orientasi adalah hal yang penting bagi pegawai atau siswa baru. Orientasi memiliki peran vital dalam pembentukan dan penyesuaian karakter seseorang dalam lingkup yang baru.
Editor: Ranto Rajagukguk