Mayoritas masyarakat Indonesia ternyata lebih menyukai berkunjung ke outlet-outlet cepat saji dibanding jenis restoran lainnya saat mereka ingin makan di luar rumah. Menurut survei terbaru dari MasterCard bertajuk Consumer Purchasing Priorities, sebanyak 80% orang Indonesia lebih memilih untuk bersantap di outlet cepat saji, diikuti oleh pusat jajanan/food court yang menempati urutan kedua dengan angka 61%, dan restoran/kafe kelas menengah sebanyak 22%. Sementara itu, hanya sekitar 1% konsumen di Indonesia yang memilih mengunjungi restoran untuk jamuan makan resmi (fine dining).
Survei yang dilakukan antara Mei dan Juni 2015 ini mengungkapkan bahwa sebelum memilih tempat untuk makan, 1 dari 2 konsumen di Indonesia biasanya menetapkan pilihan restoran berdasarkan pesan/promosi dari mulut ke mulut (word of mouth) dan rekomendasi dari teman dan keluarga (58%), dan memilih promosi makanan yang ditawarkan oleh restoran tersebut melalui situs-situs kupon ataupun aplikasi (11%). Setelah bersantap di restoran, 7% dari masyarakat Indonesia juga menulis komen dan ulasan mengenai pengalaman kuliner mereka secara online.
Dalam survei ini juga diungkapkan bahwa secara umum di tahun 2015, responden di Indonesia masih berencana untuk tetap makan dalam frekuensi yang sama (62%) dalam kurun waktu enam bulan ke depan. Sementara itu, 14% di antara mereka berencana untuk lebih sering makan di luar dan 24% memilih untuk mengurangi frekuensi makan di restoran.
Selain itu, mayoritas dari masyarakat Indonesia juga berencana untuk tetap menikmati santapan di restoran dengan harga yang sama (69%), diikuti dengan mereka yang berencana untuk makan di tempat yang lebih terjangkau (27%) dan 4% lainnya berencana untuk makan di tempat yang lebih mahal.