Resmi berdiri pada tahun 2013, OYO Hotels & Homes kini telah berkembang cukup pesat. Hingga kini, sekitar 23.000 hotel dan 46.000 rumah liburan telah disewakan dan dikelola oleh OYO. Kehidupan yang kini banyak didominasi digital tampaknya menjadi faktor utama kemajuan bisnis ini. Kemudahan menyewa penginapan hanya melalui aplikasi tentunya menarik banyak pengguna.
Menyadari perkembangan mereka yang baik hingga saat ini disadari perusahaan harus pula diimbangi dengan peningkatan dari dalam perusahaan. Per 1 Agustus 2019, OYO menunjuk Chief Executive Officer (CEO) baru, yaitu Dr. Mandar Vaidya. Ia akan memimpin pengembangan dua pasar dengan potensi tertinggi bagi OYO, Asia Tenggara dan Timur Tengah.
“Saya sangat senang dapat menjadi bagian dari ekosistem ini untuk membentuk masa depan perusahaan di wilayah Asia Tenggara dan Timur Tengah. Keduanya merupakan pasar terpenting untuk perkembangan OYO,” ujar Vaidya.
Sebelum bergabung dengan OYO, Vaidya bekerja di McKinsey and Co. di India selama 15 tahun sejak tahun 2012. Ia adalah pemimpin di bidang praktik pelayanan kesehatan di Asia. Ia fokus kepada operasional rumah sakit dan perusahaan farmasi serta kebijakan kesehatan. Penunjukkannya sebagai salah satu CEO OYO dijelaskan Founder OYO Ritesh Agarwal merupakan bagian dari misi untuk mewujudkan transformasi industri hospitality global.
OYO telah berkomitmen untuk berinvestasi sebesar US$200 juta (sekitar Rp 2,8 triliun) di Asia Tenggara guna mendorong ekspansi agresif dalam jangka waktu dua tahun ke depan, dengan Indonesia sebagai salah satu pasar prioritas bagi bisnis OYO di Asia Tenggara.
Khusus untuk melakukan ekspansi di 100 kota di Indonesia sepanjang tahun 2019, OYO telah menginvestasikan modal sebesar US$ 100 juta (sekitar Rp 1,4 triliun). Kini, OYO telah didukung lebih dari 950 OYOpreneur (karyawan OYO) dan berhasil menjangkau 86 kota di Indonesia dengan lebih dari 850 hotel dan 23.000 kamar di dalam jaringannya.
Editor: Sigit Kurniawan