Oyster Dealer kembali berekspansi, setelah ada dua gerai di Jakarta. Kini mereka hadir di Beach Haus, Bali.
Berbeda dari outlet yang sudah diperkenalkan sebelumnya, kali ini mereka mengusung konsep yang lebih kasual. Buka pada akhir Desember lalu, mereka tidak hanya menyajikan hidangan seafood dengan specialty mereka yaitu tiram, tapi mereka juga menawarkan pemandangan alami Pantai Batu Belig, Kerobokan, Seminyak.
“Kehadiran di Bali menjadi warna baru bagi kami. Dan, antusiasme yang kami terima membuat kami semakin ingin berkreasi serta berinovasi dalam menyajikan hidangan. Selain itu, kami juga ingin memperkenalkan tiram lokal yang memiliki cita rasa tinggi kepada wisatawan mancanegara di sini,” ujar Andhika Biantara, Chef & Owner Oyster Dealer dalam pernyataan resminya.
BACA JUGA: Maison Tatsuya Jangkau Konsumen di Wilayah Bekasi
Konsep kasual yang menjadi ciri utama dari gerai di Bali ini merupakan upaya mereka menarik perhatian banyak turis asing. Mereka dapat menikmati pemandangan pantai dan menyantap beragam menu mulai dari appetizer sampai dessert yang terbuat dari tiram.
Tidak hanya konsep yang terkesan berbeda dibandingkan gerai lainnya. Oyster Dealer Beach Haus juga menyajikan inovasi menu. Misalnya saja The Dealer’s Shoyu Pasta, Sleeper Prawn, Shrimp Roedjak, Balinese Inspired Fried Rice, Seared Barramundi, Ceviche, Tiger Prawn Alla Busara, Crusted Salmon, White Snapper, Ginger Tuna Tataki, dan masih banyak lagi.
BACA JUGA: Ekspansi, Djournal Coffee dan The People’s Cafe Buka di Bandung
Yang masih sama adalah kehadiran opsi tiram segar seperti Pacific Oyster, Pacific Japan Oyster, European French Oyster, Olympia Australia Oyster, Atlantic Oyster, dan Kumamoto Oyster yang dilengkapi dengan saus pilihan.
“Pemulihan pariwisata sudah semakin terasa dengan kunjungan wisatawan lokal maupun asing, Kami berharap Oyster Dealer Beach Haus dapat menjadi salah satu destinasi yang mendukung wisatawan untuk menikmati liburannya. Tentunya dengan lokasi kami yang strategis serta ambience menyenangkan serta nyaman,” tutur Andhika.
Editor: Ranto Rajagukguk
