Asumsi bahwa bermain hanya sebatas hal yang membawa kesenangan membuat sebagian orang tua di Indonesia menentukan batasan untuk anaknya. Bermain dianggap sebagai alasan menurunnya nilai anak di sekolah hingga mengurangi potensi prestasi. Padahal jika ditelusuri lebih lanjut, bermain memiliki peran penting untuk sebagai bagian dari momen tumbuh kembang anak.
Menurut Anna Surti Ariani, bermain dapat memberikan banyak manfaat seperti memperkaya wawasan terhadap solusi masalah, meningkatkan rasa keberhasilan, mengasah koordinasi motorik dan mengasah kemampuan sosial.
“Mengacu pada penelitian Michele Capurso, salah satu manfaat bermain bagi anak adalah meningkatkan kemampuan untuk coping. Anak didorong untuk menghadapi dan mengatasi tantangan dengan baik dan tenang. Mereka perlu dibekali pengetahuan akademis, tapi juga kreativitas, karakter, dan kemampuan bersosialisasi,” jelas Anna.
Melihat hal ini, merek eskrim dari PT Unilever Indonesia Tbk meluncurkan kampanye baru. Wall’s melalui lini produk Paddle Pop meluncurkan #PaddlePopMainYuk yang berfokus pada manfaat bermain untuk tumbuh kembang anak Indonesia.
“Melalui kampanye ini, kami ingin meluruskan mitos dan mengingatkan kembali bahwa bermain dapat membantu anak-anak mendapatkan pengalaman dan mengembangkan kecerdasan,” kata Memoria Dwi Prasita, Head of Marketing Ice Cream Unilever Indonesia.
Melalui kampanye ini, Paddle Pop mendorong para orang tua untuk memanfaatkan waktu di sela-sela kegiatan belajar daring. Anak-anak bisa diajak untuk melakukan permainan fisik di dalam rumah atau permainan edukatif seperti membuat prakarya dan puzzle. Permaianan yang dilakukan di sela kegiatan sekolah virtual ini juga bisa menjadi cara untuk membatasi screen time anak.
“Orang tua harus kreatif dan inovatif dalam mengawasi tumbuh kembang anak. Kami harap, kampanye ini dapat mengubah persepsi orang tua terhadap anak yang bermain sekaligus mendorong kebahagiaan anak saat berkegiatan di rumah,” tutup Memoria.
Editor: Ramadhan Triwijanarko