Pahami Elemen Kunci Untuk Tingkatkan Destinasi Wisata

marketeers article
Lokakarya Pariwisata Nasional

Mengelola bisnis pariwisata tidak sesederhana menjual produk jadi. Banyak elemen yang harus saling mendukung untuk memasarkan sebuah destinasi wisata di suatu daerah. Dalam mengelola sebuah destinasi, alam yang indah saja tidak cukup. Lantas bagaimana? Berikut elemen kunci yang bisa dipahami untuk mengembangkan sebuah destinasi wisata.

Pada sebuah Lokakarya Pariwisata Nasional bertajuk Peningkatan Daya Saing Destinasi Wisata, Founder & Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya membagi menjadi dua model yang bisa digunakan.

Model pertama adalah Attraction Model. Pada model ini, dipaparkan bahwa terdapat tiga modal yang bisa digunakan oleh sebuah destinasi untuk membangun sektor pariwisata mereka. Tiga modal tersebut adalah Nature, Culture, dan Man Made.

“Alam yang indah saja tidak cukup. Budaya pun bisa dirusak oleh pengaruh dari luar jika tidak dibangun dengan kuat. Bali salah satu pemilik budaya yang sangat kuat. Dan, Man Made bisa menjadi modal sebuah daerah,” jelas Hermawan.

Dari Attraction Model, Hermawan menjelaskan bahwa para pemasar bisa menuju ke model kedua, yaitu Destination Model. Pada model ini, Atraksi yang ada di suatu destinasi harus dapat dikelola menjadi sebuah destinasi dengan mengintegrasikan atraksi dengan aksesibilitas dan amenitas.

Model Atraksi dan Destinasi

“Untuk sukses di sini, pemasar jangan sampai hanya membuang-buang anggaran karena perencanaan yang salah. Perlu diingat, destinasi yang indah perlu ditata dan dikelola dengan rapi untuk membangun destinasi yang berkelanjutan,” lanjut Hermawan.

Selanjutnya, setiap destinasi ini perlu dikembangkan sebagai destinasi  yang kreatif atau yang berkelanjutan dengan menyasar quantity dan quality tourists.  Obejktif dan pendekatan yang berlaku pun berbeda. Misalnya sebuah daerah ingin membangun destinasi wisata target jangka pendek bisa mendatangkan banyak turis. Daerah tersebut bisa mengembangkan tingkat kreativitas untuk daerah ini. Misalnya dengan membuat theme park dan sejenisnya.

Destinasi yang kreatif dan berkelanjutan

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related