Pameran AKI 2024 Digelar di Toba, Katalisator UKM dan Ekonomi Kreatif
Pameran AKI Toba 2024 telah resmi dilaksanakan di Toba. Pameran ini diikuti oleh 35 UKM (9 kriya, 6 fesyen, 13 kuliner, 2 apps dan gim, 2 musik dan 3 film) yang berasal dari daerah di sekitar Toba dan Sumatera Utara.
Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) berharap AKI 2024 Toba ini akan menjadi katalisator peningkatan omset bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) ekonomi kreatif di destinasi super prioritas ini.
Sejak diluncurkan pada tahun 2021, AKI telah menjadi wadah yang efektif untuk kolaborasi antara peserta dan berbagai pemangku kepentingan di bidang ekonomi kreatif. Menparekraf menekankan pentingnya AKI dalam memberikan peluang bagi peserta untuk bertemu dengan pembeli potensial dan investor, sehingga produk-produk kreatif mereka dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas.
BACA JUGA: Menparekraf Ajak Pelaku Ekraf Tingkatkan Kapasitas melalui AKI 2024
“Kegiatan AKI 2024 Toba ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk dipertemukan dengan potential buyer dan investor sehingga diharapkan produk-produk mereka semakin dikenal luas,” kata Menparekraf dalam keterangan resmi yang dikutip Marketeers pada Kamis (18/7/2024).
Menparekraf menegaskan kembali dukungan penuh pemerintah untuk sektor ekonomi kreatif dengan mengutip berbagai inisiatif dan kebijakan yang bertujuan untuk mendukung inovasi dan kewirausahaan. Ia menegaskan pemerintah berupaya untuk menjadikan Indonesia pusat industri kreatif global.
“Acara seperti AKI 2024 sangat penting untuk mencapai visi ini. Kami berkomitmen untuk menyediakan sumber daya dan dukungan yang diperlukan agar para pelaku ekonomi kreatif dapat berkembang dan bersaing di panggung internasional,” ujarnya.
Setelah tiga hari penyelenggaraan Pameran AKI 2024 Toba, terpilih tiga finalis terbaik yang akan mewakili Toba dalam Malam Puncak AKI 2024 yang akan diadakan di Jakarta pada bulan September 2024. Mereka adalah Galeri Batik Torsai (Juara 1), Adcra Woodentoys (Juara 2), dan Tobatos Chips (Juara 3).
BACA JUGA: Menteri Perdagangan Luncurkan Trade Expo Indonesia Ke-39
Viktor Hasugian, Owner Galeri Batik Torsai, UKM asal Medan membeberkan strateginya ketika Pameran AKI 2024 digelar, yang membuat booth-nya ramai dan berhasil meraih omzet Rp 20-an juta. Ia mengungkap para pengunjung terkesan dengan keunikan motif-motif batik yang dipajang, termasuk cerita dan filosofi di balik setiap motif.
“Mereka mengapresiasi inovasi dalam desain yang tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional. Setiap pengunjung juga bisa memesan desainnya sendiri, setelah berkonsultasi dengan staf kami,” ucapnya.
Terkait persiapannya untuk mengikuti Malam Puncak AKI di Jakarta, Viktor menjelaskan setelah mendengar masukan dari pengunjung di pameran serta dari mentor, ia akan mempersiapkan desain stand pameran yang menarik dan mencerminkan estetika Galeri Batik Torsai. Hal ini termasuk pemilihan dekorasi, penataan produk, signage yang jelas, dan area untuk berinteraksi dengan pengunjung.
”Tak kalah penting, kami juga akan melatih tim yang berjaga di booth dengan baik agar bisa menjawab pertanyaan pengunjung, menjelaskan tentang cerita dan filosofi produk, dan membangun hubungan yang baik dengan calon pelanggan atau mitra bisnis,” tuturnya.
Rotua Nababan, Owner Tobato Chips, UKM asal Kota Balige, Kabupaten Toba yang menyabet juara 3 dalam Pameran AKI 2024 Toba ini berhasil mencatat omset Rp12 juta dengan menjual 800 pcs kemasan keripik.
“Para pengunjung sangat antusias karena produk olahan kami semua berasal dari buah-buahan alami. Dari mulai ice cream buah dan keripik buahnya,” tutur Rotua.
Editor: Ranto Rajagukguk