Informa Markets akan menyelenggarakan pameran bahan baku makanan dan minuman bertajuk Fi Indonesia 2022 yang ke-25 di Asia. Dalam ajang Fi Indonesia 2022, lebih dari 300 produsen bahan makanan dari seluruh dunia akan menampilkan berbagai inovasi bahan baku makanan dan minuman terbaru.
Pameran ini bertujuan untuk merespons permintaan terhadap makanan dan suplemen sehat yang meningkat, terutama dari kalangan konsumen global yang semakin menyadari pentingnya menjaga kesehatan. Food ingredients Asia (Fi Asia) 2022 akan hadir kembali di Indonesia pada 7 – 9 September 2022 di Jakarta International Expo.
“Kita patut berbangga karena Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan di industri makanan dan minuman, meski penuh tantangan. Saya memperkirakan kinerjanya semakin membaik karena konsumsi rumah tangga yang sudah semakin pulih. Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) memproyeksikan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) industri makanan dan minuman (mamin) sepanjang 2022 akan mencapai 5% secara tahunan,” kata Adhi S. Lukman, Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Selasa (30/8/2022).
Indonesia merupakan negara di Asia yang memiliki pangsa pasar bahan baku makanan yang prospektif. Pertumbuhan tahunan industri bahan baku makanan diprediksi akan meningkat mencapai 5,30% pada periode 2021-2026. Pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia bahkan menunjukkan kinerja yang positif di masa pandemi, dimana pertumbuhannya mencapai 2,45% di kuartal 1 2021.
Tidak hanya itu, negara keempat terpadat di dunia ini juga menunjukkan tren penjualan produk makanan produk makanan kesehatan yang tinggi, yaitu 8% dari total populasi.
“Meski demikian, kenaikan harga pangan dan energi membuat sejumlah industri makanan dan minuman menaikan harga jual produknya rata-rata sekitar 5% bulan ini. Dampak tersebut semakin parah saat terjadi perang Rusia-Ukraina dan pembatasan ekspor oleh beberapa negara,” lanjut Adhi.
Adhi melanjutkan, penting bagi para pelaku industri untuk mendapatkan info terbaru mengenai perkembangan industri bahan makanan dan minuman agar dapat berkompetisi dalam industri tersebut.
Fi Asia 2022 menjadi platform bagi para pelaku industri bahan baku makanan dan minuman untuk mendapatkan sumber bahan baku yang berkelanjutan, efektif dari segi biaya, sekaligus membangun networking dengan berbagai pemasok bahan makanan dan minuman.
Tahun ini Fi Asia akan hadir dengan delapan pavilions, yaitu Natural Ingredients Pavilion, New Business Pavilion, Beverage Ingredients Pavilion, Thailand Pavilion, USA Pavilion dan yang terbaru India Pavilion, Malaysia Pavilion dan China Pavilion yang hadir secara hybrid.
Fi Asia juga menerapkan konsep smart event untuk pertama kalinya di Asia dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengalaman ekshibitor dan pengunjung selama berjalannya pameran. Dengan demikian, ekshibitor dan pengunjung dapat fokus mendapatkan informasi terbaru mengenai tren perkembangan industri dalam rangka memahami kebutuhan konsumen modern masa kini.
“Fi Asia 2022 akan diisi dengan International dan Halal conference yang merupakan program kolaborasi dengan SEAFAST Center dan Insitute Pertanian Bogor (IPB), lebih dari 40 Technical Workshop & Seminar dari eksibitor ternama, Spotlight Product Showcases yang akan menampilkan produk terbaru di tema Healthy Snack, Alternative Proteins, and Health Ingredients, Sustainability Square. Di sini, visitor dan eksibitor dapat memahami mengenai keberlanjutan, terutama bagaimana Informa Markets fokus pada keberlanjutan yang bermanfaat bagi para peserta di Fi Asia 2022, Student Products Competition dan Highlight Seminar mengenai Meat Alternative,” kata Rungphech Chitanuwat, Group Director ASEAN, Fi Asia (Thailand) Co Ltd.
Dewan Penasihat dan Ilmuwan Senior South East Asian Food and Agricultural Science and Technology – SEAFAST Center IPB Purwiyatno, mengatakan Indonesia adalah penghasil produk pertanian terbesar di dunia, dengan varian produk dan komoditas penting seperti kelapa sawit, beras, rempah-rempah, cengkeh, kayu manis, vanila, dan lainnya.
Potensi ini memperkaya cita rasa Indonesia dalam berbagai bentuk makanan dan minuman baik lokal maupun internasional. Selain itu, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dengan 84% atau 229 juta jiwa, Indonesia memiliki market halal yang sangat besar. Sebab itu, perkembangan inovasi dan teknologi makanan dan minuman yang mendukung pangsa pasar halal, akan sangat diperlukan.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz