Tahun 2017 bukanlah tahun yang bersahabat bagi pemain di industri elektronik. Salah satunya Panasonic.
“Jika tiga tahun lalu kami bisa tumbuh double digit, tahun 2017, kami tidak bisa sebaik itu. Namun, kami kembali optimistis pada tahun 2018 ini,” kata Achmad Razaki, Associated Director PT Panasonic Gobel Indonesia.
Tentunya ada berbagai sentimen positif yang menjadi modal kuat bagi Panasonic. Sebut saja maraknya pembangunan infrastruktur, perekonomian yang diprediksi jauh lebih baik, Pilkada hingga Asian Games. “Kondisi itu akan men-stimulasi peredaran uang di pasar,” kata Achmad.
Situasi yang sulit pada tahun lalu pun menjadi pelajaran tersendiri bagi Panasonic. Perusahaan yang sudah berusia 100 tahun ini diajak untuk mengingat pola pikir yang tepat dengan kembali ke filosofi dasar Panasonic. Yaitu customer first, good economy is good-but weak economy is even better dan start a new every day.
Menurut sang pendiri, Konosuke Matshusita, sebuah resesi dan situasi yang sulit adalah kesempatan yang baik untuk berpikir tentang apa yang benar. Selama waktu tersebut, aktivitas manajemen perusahaan dan produk akan diamati dengan baik oleh konsumen dan masyarakat luas. Dan, pada masa itu, konsumen akan membeli produk yang benar-benar bagus.
“Sekarang masyarakat bukan nggak ada uang, tapi mereka tidak mau spending. Buktinya jumlah tabungan naik terus. Konsumen semakin hati-hati dalam membeli,” kata Achmad.
Panasonic pun percaya diri bahwa produk yang mereka miliki sangatlah baik. Apalagi, Panasonic bukan hanya menjual, melainkan juga perusahaan manufaktur. “Memang, harga produk Panasonic lebih mahal. Namun, kami percaya bahwa produk kami tahan lama dan irit listrik,” kata Achmad.
Pada tahun ini, Panasonic telah melakukan berbagai hal strategis. “Seperti menghadirkan manajemen baru untuk memperkuat kehadiran kami di pasar Asia karena Indonesia adalah pasar yang penting bagi Panasonic,” kata Seigo Saifu, President Director PT Panasonic Gobel Indonesia. Selain itu, Panasonic juga akan melakukan perubahan pada produk baru, penetapan harga, pelatihan, kolaborasi antara perusahaan penjualan, hingga pengembangan sumber daya manusia.
Panasonic juga akan menaruh fokus pada berbagai produk, seperti mesin, kamera, produk kecantikan, dan lainnya. “Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5%. Kami menargetkan pertumbuhan 8%-10% pada tahun ini,” kata Achmad.