Panasonic berkomitmen mensejahterakan kehidupan sosial masyarakat di mana pun Panasonic berada. Salah satunya, komitmen ini diwujudkan Panasonic dalam kemitraan dengan lembaga Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) dan Kopernik untuk memberikan 1.020 solar lanterns untuk masyarakat yang belum merasakan penerangan dalam proyek 100 Thousand Solar Lanterns Project.
Kali ini, yang mendapat bantuan penerangan adalah warga Pulau Sumba dan wilayah Timor Tengah Utara. Penentuan lokasi ini dilandasi alasan geografis, yakni kedua wilayah tersebut belum bisa mengakses listrik secara memadai. “Program ini mendapatkan dukungan masyarakat yang telah merasakan solar lantern untuk kehidupan sehari-hari mereka,” ujar Ichiro Suganuma, Chief Representative Panasonic Indonesia di Jakarta, Kamis (26/2/2015).
Solar lantern sendiri berfungsi sebagai pengganti minyak tanah yang masih digunakan oleh sebagian masyarakat yang belum merasakan listrik. Solar lantern menyerap energi pada panas matahari di siang hari yang kemudian dapat menerangi pada malam hari.
“Lampu tenaga surya ini memiliki sumber penerangan yang ramah lingkungan serta membantu masyarakat dalam kehidupan sehari-hari,” tambah Ichiro.
Pada Maret 2014, Panasonic telah menyalurkan 1.000 unit solar lantern kepada masyarakat di Pulau Sabu dan Pulau Sumba. Ke depannya, Panasonic bersama mitra akan menyediakan 100.000 unit solar lantern sampai tahun 2018. Hal ini bertepatan dengan hari jadi Panasonic ke-100 pada tahun 2018.
Menurut Koordinator Proyek Solar Lantern Donation Halhisa Okuda, program ini merupakan sikap Panasonic yang tidak hanya mengejar bisnis namun juga menjawab kebutuhan pokok masyarakat. “Kami mengharapkan setelah ini masyarakat dapat lebih sejahtera dengan adanya solar lantern ini. Dengan adanya solar lantern, masyarakat bisa bekerja dan belajar lebih efisien di malam hari,” tutup Okuda.