Kondisi pandemi COVID-19 mendorong perubahan signifikan terhadap cara hidup manusia. Di pandemi ini, tiba-tiba kegiatan luar rumah dibatasi, kegiatan sosial dalam sekala besar dilarang, bahkan sekolah dan bekerja pun berpindah ke rumah. Perubahan ini kemudian mendorong proses adaptasi dengan tujuan untuk melanjutkan hidup, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi. Sudah menjadi kenyataan bahwa kini teknologi berperan besar dalam kehidupan.
Akselerasi pemanfaatan teknologi ini kemudian mendorong perubahan signifikan terhadap pola hidup konsumen. Kini, konsumen semakin bergantung pada layanan atau solusi digital untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya. Hal ini tak ayal harus menjadi motor pendorong terbesar bagi perusahaan untuk ikut bertransformasi. Bisnis tidak akan berjalan jika tidak mengikuti perkembangan yang terjadi pada konsumen.
I Wayan Sukerta, Delivery & Operation Director Telkomsigma mengatakan ada bahwa banyak perusahaan yang berupaya melakukan digital transformation menyusul perubahan cara hidup akibat pandemi. Salah satu yang sangat dirasakan adalah budaya kerja work from anywhere.
“Secara global setiap bisnis sedang bergerak menuju digital dan pandemi ini mendorong banyak CEO untuk semakin mencanangkan transformasi digital di perusahaan seperti salah satunya dengan mengadopsi teknologi cloud dan peningkatan kapabilitas internal pada operasional bisnis proses perusahaan,” ungkap Wayan dalam gelaran Marketeers Insight: Operations Transformation a Key to Improve Customer Satisfaction secara daring pada, Kamis (26/11/2020).
Perkembangan bisnis yang terus berjalan mengharuskan aspek IT perusahaan juga mengikuti perkembangan tersebut agar kebutuhan bisnis dapat terpenuhi. Menyadari akan pentingnya digitalisasi saat ini,
Hal ini disetujui oleh Head of Corporate Information Technology Garuda Food, Johanes Hartanto. Ia mengatakan bahwa sebagai bisnis yang melibatkan banyak sektor mulai merancang bisnis ke arah digital. Digitalisasi ini mulai dilakukan Garuda Food kepada vendor untuk mempermudah transaksi. Selain itu, Garuda Food juga melakukan pendekatan kepada customer untuk mulai berpindah dari cara manual ke digital.
“Untuk customer kita melakukan pembelajaran yang berulang tapi perlu waktu untuk learning atau belajar bertahap, bagaimana tidak menyulitkan tapi lebih menguntungkan dengan memberikan program yang menarik agar mereka mau berpindah dari manual ke digital,” kata Johanes.
Setiap unit usaha yang membutuhkan IT harus aware dengan tren yang sedang ada saat ini di mana perubahan IT terjadi dari waterfall ke agile. Hal tersebut dikarenakan situasi yang mengharuskan setiap perusahaan mampu memenuhi kebutuhan bisnis di saat pandemi sekarang.
Untuk menghadapi perubahan ini, Telkomsigma mempersiapkan perangkat IT yang menjadikan sebuah sistem operasi dapat termonitor melalui fitur tracking atau pelacakan secara real time, manage resource dan automation sebagai kunci operasi dari agile working saat ini.
“Melalui transformasi digital, Telkomsigma membantu organisasi memiliki agility untuk beradaptasi terhadap trend dan kebutuhan pelanggan secara cepat melalui berbagai solusi IT yang komprehensif dan mampu disesuaikan dengan karakteristik dari setiap segmen bisnis,” tutup Wayan.