Pandemi Mereda, Bagaimana Tantangan dan Peluang Industri FMCG?

marketeers article
Ilustrasi FMCG. (Sumber Ilustrasi: 123rf.com)

Bisnis pada industri Fast Moving Consumer Good atau FMCG menjadi salah satu bisnis yang terdampak oleh pandemi COVID-19. Namun, dengan segala kondisi dan tantangan yang dihadapi, FMCG merupakan salah satu industri yang mampu bertahan dengan ketidakpastian dan perubahan akibat pandemi. 

Dengan kondisi pandemi yang mulai membaik, industri FMCG memiliki peluang untuk bangkit sekaligus memperoleh tantangan baru. Berdasarkan data, pada kuartal I 2022 ini, industri FMCG, khususnya makanan dan minuman, mengalami kenaikan sebesar 3,7%, sejalan dengan gerbang ekonomi yang mulai kembali dibuka oleh pemerintah. 

Bahkan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproyeksikan industri makanan dan minuman bisa meningkat hingga 6% pada akhir tahun 2022. Meskipun memiliki peluang pertumbuhan yang baik, terdapat sejumlah challenge yang akan terus menghampiri industri FMCG. 

Salah satunya adalah persaingan pasar. Dengan banyaknya pemain di sektor ini, persaingan pun akan makin kompetitif. 

Ditambah kondisi inflasi yang terjadi, penting bagi perusahaan FMCG untuk teliti dalam mengatasi kenaikan harga bahan baku ataupun biaya logistik yang dapat berpengaruh pada produk.

“Isu kami saat ini adalah peningkatan biaya, baik itu biaya bahan baku, logistik luar biasa peningkatannya. ini menjadi tantangan bagi seluruh perusahaan FMCG. Dibutuhkan penanganan yang sangat jeli, perusahaan harus pintar melihat kondisi dalam melakukan cost efficiency untuk memastikan bahwa produk tetap kompetitif,” kata Wishnu Pramuji, CPP PT United Family Food (Unifam) dalam keterangannya kepada Marketeers. 

Selain itu, perubahan pada consumer behaviour yang terjadi dengan cepat juga perlu diperhatikan oleh pemain FMCG. Mengenali consumer behaviour dapat membantu perusahaan untuk menghasilkan inovasi, baik dalam bentuk produk ataupun layanan, yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. 

Selain melakukan market research, perusahaan juga perlu membangun hubungan dua arah yang baik dengan konsumen. 

“Perlu dilakukan market research secara teratur untuk memahami perilaku konsumen. Tidak hanya dilakukan di awal saja, market research juga harus terus dilakukan untuk memantau kondisi di lapangan untuk mengetahui perubahan apa saja yang terjadi,” ujar Wishnu.

Sebagai industri yang terus berkembang dan kompetitif, tantangan dan rintangan akan terus menghampiri permain FMCG di masa depan. Tidak hanya dituntut untuk andal dalam menghadapi tantangan yang sedang terjadi, FMCG juga harus bisa mempersiapkan diri untuk meminimalisasi dampak dari disrupsi yang akan datang. 

Perusahaan FMCG juga harus mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) andal dan unggul agar perusahaan lebih siap.

“Masa depan juga penting untuk diperhatikan. Untuk itu, SDM dalam perusahaan harus dipersiapkan agar ketika menghadapi tantangan di masa depan, perusahaan sudah memiliki tim yang siap mengatasi tantangan tersebut,” tutur Wishnu.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS