Park Boram Tak Bunuh Diri, Apa Penyebab Meninggal Mendadak di Usia Muda?

marketeers article
Park Boram (Foto: Instagram)

Hasil autopsi Park Boram, musisi asal Korea Selatan yang meninggal pada Kamis (11/4/2024) lalu, sudah keluar. XANADU Entertainment selaku agensinya mengungkapkan bahwa tidak ada tanda-tanda bunuh diri atau pembunuhan di balik kematian sang penyanyi.

“Autopsi tidak menunjukkan tanda-tanda pembunuhan atau bunuh diri. Hasil pastinya segera disampaikan kepada keluarga yang ditinggalkan,” kata agensi tersebut, dikutip dari Ilgan Sports via Naver, Senin (15/4/2024).

Sayangnya, agensi yang menaungi jebolan Superstar K2 itu tak menjelaskan lebih lanjut terkait penyebab pasti meninggalnya sang musisi. Mereka hanya akan menyampaikan detailnya pada keluarga mendiang.

BACA JUGA: Park Boram Pernah Isi Soundtrack 3 Drama Korea Ini, Apa Saja?

Terlepas dari kasus Park Boram, ada sejumlah penyebab yang memicu kematian mendadak pada usia muda. Mayo Clinic mengatakan bahwa kematian mendadak pada usia muda merupakan hal yang jarang, namun bukan berarti sama sekali tidak mungkin.

Laman Kementerian Kesehatan menyebut salah satu penyebab terbanyak kematian mendadak pada usia muda adalah akibat penyakit jantung atau dikenal dengan Sudden Cardiac Death (SCA). Berikut penjelasannya:

Mengenal SCA

Masih melansir laman yankes.kemkes.go.id, SCA merupakan kondisi saat aktivitas jantung berhenti mendadak tanpa ada diagnosis gangguan jantung sebelumnya. Umumnya, kejadian ini disebabkan penyakit genetik pada jantung yang sulit dideteksi karena tak ada keluhan. 

Kematian mendadak ini kadang terjadi pada orang usia muda, yakni di bawah 35 tahun, dengan angka kejadian lebih banyak dialami laki-laki dibandingkan perempuan. Telah dilaporkan terjadi pada 1 dari 50.000 hingga 80.000 orang per tahun.

BACA JUGA: Rami BABYMONSTER Sempat Mengidap Pneumatoraks, Apa Itu?

Bisa Juga Disebabkan Ventrikel Fibrilasi

Selain SCA, kematian mendadak pada usia muda juga bisa disebabkan karena Ventrikel Fibrilasi. Ini terjadi karena ada kesalahan sinyal kelistrikan pada jantung, sehingga menyebabkan denyut jantung memiliki irama yang cepat.

Hal itu juga mengurangi kesempatan jantung untuk memompa darah dengan baik. Di samping itu, kematian mendadak akibat penyakit jantung bisa pula disebabkan karena penebalan otot jantung, gangguan irama, dan gangguan struktur jantung sejak lahir.

Kematian mendadak pada usia muda dapat dicegah dengan memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gangguan pada kesehatan. Contohnya saja, pingsan berulang kali secara mendadak, nyeri dada atau sesak, dan memiliki anggota keluarga dengan riwayat serupa.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related