Parlemen dan Uang Berbeda, Nasib MEA Tidak Akan Seburuk Uni Eropa

marketeers article

Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tinggal menghitung hari. Yang menjadi pertanyaan, apakah MEA ini akan berlangsung dengan mulus?

Seperti kita ketahui dengan adanya MEA, maka arus barang, jasa, orang, dan investasi akan mengalir deras dari negara Asia Tenggara yang satu ke yang lainnya. Namun, hal ini tidak akan berdampak buruk.

“Sebab, MEA tidak menggunakan mata uang tunggal. Hal itulah yang terjadi di Uni Eropa. Sehingga, perekonomian mereka tidak berjalan dengan baik,” kata Philip Kotler, Bapak Pemasaran Marketing Dunia.

Selain mata uang tunggal, ada satu penyebab lain mengapa Uni Eropa tidak berjalan dengan baik. “Selain mata uang, Uni Eropa juga memiliki parlemen,” kata Kotler. Kondisi itu mengakibatkan proses pengambilan keputusan menjadi berbelit-belit. Hal itu bisa dilihat betapa panjangnya proses bail out yang dialami Yunani. Padahal selain harus melewati parlemen Uni Eropa, setiap negara tentunya juga memiliki parlemen sendiri-sendiri.

Tanpa adanya mata uang tunggal dan parlemen tersendiri, Kotler pun yakin pelaksanaan MEA akan berlangsung dengan baik. Namun, tentunya negara anggota yang tergabung harus terus memperbaiki situasi dan kondisi dalam negeri, khususnya peningkatan daya saing pada produk, orang, atau pun jasa.

Related

award
SPSAwArDS