Penyedia layanan hiburan digital, UniPin mencatatkan kinerja memuaskan dengan meraih sebanyak 18,7 juta pengguna aktif di 33 negara. Pesatnya pertumbuhan bisnis disebabkan lantaran industri esports yang terus bergeliat setiap tahun.
Founder dan Chief Executive Officer (CEO) UniPin Ashadi Ang mengatakan, selama tahun 2021 terjadi kenaikan yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hal ini tercermin dari transaksi pada tahun lalu yang meningkat hingga 322% dengan peningkatan pengguna sebesar 201%.
“Hingga hari ini, UniPin telah memiliki lebih dari 18,7 juta pengguna aktif di 33 negara. Di tahun yang sama, kami telah melakukan ekspansi ke negara-negara di luar Asia Tenggara (ASEAN) seperti India, Turki, Rusia dan Brazil,” ujar Ashadi melalui keterangannya, Senin (21/2/2022).
Menurut dia, dengan kesuksesan bisnis pada tahun lalu membuat UniPin berencana melakukan ekspansi ke lebih banyak negara dan melayani lebih banyak lagi pengguna pada tahun 2022. Perusahaan memiliki visi agar dapat bertumbuh pesat dan menjadi karya anak bangsa yang dapat diandalkan oleh industri gaming di seluruh dunia.
Meskipun masih dirundung pandemi COVID-19, Ashadi tetap optimistis target bisnis dapat tercapai. Sebab, industri game menjadi salah satu bisnis yang tetap diminati saat wabah merebak. Kendati demikian, untuk mencapai target perusahaan harus terus melakukan adaptasi dan mengembangkan inovasi.
“Semua tentunya tak lepas dari banyaknya dukungan yang kami terima, baik dari para pengguna setia maupun rekan dan partner bisnis. Tahun ini, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak orang di seluruh dunia dan meraih lebih banyak penghargaan untuk dapat menjadi kebanggaan bagi negara kita,” ujarnya.
Tak hanya itu, ke depan Ashadi tetap melakukan terobosan dengan menyelenggarakan salah satu turnamen tahunan esports terbesar di ASEAN yaitu UniPin Southeast Asia Cyber Arena (SEACA). Ajang tersebut telah sukses digelar pada tahun 2018 dan 2019.
Dalam kegiatan tersebut selalu dihadiri lebih dari 20.000 pengunjung setiap tahunnya yang diikuti oleh ratusan pemain dari berbagai negara di ASEAN. “Mereka datang untuk memenangkan sederetan game esports, seperti PUBG online, Free Fire, Tekken 7, DOTA 2, dan Chess Rush. Turnamen ini juga mendapatkan banyak dukungan dari komunitas esports, pemerintah, media, maupun akademisi,” pungkasnya.