Fitness Plus, brand fitness asal Bali melebarkan sayapnya merambah kota Metropolitan dengan membuka tempat fitness di Intermark BSD, Tangerang, Banten.
Dith Satyawan, Founder Fitness Plus mengatakan kebutuhan akan gaya hidup sehat makin tinggi, bahkan setelah pandemi COVID-19. Pertumbuhan minat untuk hidup sehat juga tumbuh pesat di area BSD City.
Hal inilah yang membuat Dith yakin untuk merambah area BSD City. “Setelah pandemi itu saya lihat kebutuhan orang dan kesadaran akan kesehatan semakin meningkat. Jadi, secara menerus market-nya juga sudah mulai tumbuh dan fitness sekarang menjadi bisnis yang seksi,” kata pria yang karib disapa Didit usai acara pembukaan Fitness Plus di Intermark BSD, Selasa (8/8/2023).
BACA JUGA: Lewat Horizon, Johnson Fitness Kawinkan Tren Olahraga dan WFH
Pembukaan gerai olahraga ini merupakan gerai ke-11 yang dilakukan Fitness Plus. Merek ini memiliki sembilan gerai di Pulau Dewata dan hampir 90% orang yang datang ke sasana atau tempat latihan adalah wisatawan mancanegara (wisman).
“Kalau dilihat di beberapa titik, 90% member-nya itu bule semua. Di Bali, seperti di Canggu, Uluwatu, Ubud, Sanur, mayoritas konsumennya adalah bule. Bahkan yang di dalam kota pun juga sudah mulai berbaur 50% bule dan 50% lokal,” kata Didit.
Dengan mayoritas konsumen adalah wisman, Didit mengaku pengelolaan tempat gym menjadi tantangan tersendiri. Namun, hal itulah yang membuat pengembangan kualitas merek makin meningkat.
BACA JUGA: R Fitness Ajak Masyarakat Sehat dari Rumah
“Memiliki konsumen wisman membuat kami harus berbenah terus untuk lebih bagus servisnya, hospitality-nya. Yang ingin kami usung di sini adalah memperbaiki industri fitness. Industri fitness adalah bisnis hospitality. Itu pesan yang mau saya share sama teman-teman. Gym itu bukan sesuatu yang menakutkan,” ujarnya.
Di BSD, Fitness Plus menggandeng Azriel, putra Anang Hermansyah sebagai shareholder sekaligus Chief Marketing Officer (CMO). Azriel memainkan peran untuk mempertajam arah pengembangan bisnis.
Kehadiran Azriel diyakini memberikan energi baru yang segar bagi Fitness Plus, sehingga bisa makin relevan dengan segmen konsumen Jakarta yang memiliki karakter tersendiri.
Co-founder Fitness Plus Harryadin Mahardika mengatakan Jabotabek merupakan pasar yang sangat kompetitif sehingga memerlukan strategi baru yang disruptif.
Tidak hanya membuka outlet yang luas, Fitness Plus juga memboyong seluruh ekosistem bisnis yang dimilikinya ke BSD, termasuk Posgym (point of sales dan HRIS), Positive Drink (supplement), fitness professional academy dan Digital Marketing.
Dengan pertumbuhan revenue yang naik 150% dibanding tahun lalu, Harryadin memprediksi Fitness Plus bisa menjadi salah satu megagym berjaringan terbesar di Tanah Air pada tahun 2028. Saat ini, 90% pendapatan Fitness Plus masih disumbangkan dari outlet-outlet di Bali.
Editor: Ranto Rajagukguk