Menghadapi tahun 2016 yang penuh tantangan, PT Multipolar Technology Tbk terus menjaga optimisme. Multipolar melihat banyaknya peluang yang bisa dijajaki mengingat adanya perubahan besar di sisi pelanggan. Saat ini, pemegang anggaran dan keputusan yang tadinya di tim Teknologi dan Informasi (TI) mulai bergeser ke tim bisnis/user.
“Hal ini menuntut kami sebagai System Integrator harus lebih kompetitif dan bisa memberikan diferensiasi dalam layanan. Sehingga, pelanggan tetap memilih kami sebagai mitra yang mumpuni baik dari sisi teknik, penawaran, maupun penekanan ke aspek bisnis di mana TI ini bisa menjadi enabler dan bukan sekadar biaya,” kata Wahyudi Chandra, Presiden Direktur Multipolar dalam keterangan resminya.
Menyikapi tren TI saat ini, Multipolar semakin fokus mengembangkan kompetensi pada solusi Mobility, Analytics, dan Middleware yang diperkirakan akan menjadi primadona belanja TI tahun ini. Di sektor perbankan, Multipolar melanjutkan inovasi layanannya dengan menawarkan solusi core banking dan modul pendukungnya hingga IT Operations Consulting Services. Dan, yang tidak kalah penting adalah sinergi dengan anak usaha yaitu PT Visionet Internasional (VisioNet) yang berfokus pada penyediaan Total Business Process Managed Services dan PT Graha Teknologi Nusantara (GTN) untuk layanan Data Center Rate 4 ready.
Sementara itu, pembangunan gedung data center GTN juga semakin menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Setelah melakukan ground breaking pada pertengahan tahun lalu, GTN semakin mendekati kesiapannya untuk menerima para pelanggannya dengan layanan Data Center Rate 4 ready yang menerapkan standar kualitas dari Jepang.
Di awal tahun ini Multipolar semakin memantapkan posisinya sebagai salah satu System Integrator terkemuka di Indonesia dengan diterimanya penghargaan IBM Choice Awards 2016 untuk kategori Top Strategic Business Partner 2016. Multipolar merupakan satu-satunya mitra bisnis IBM di Indonesia yang dianugerahi penghargaan ini. IBM Choice Awards adalah penghargaan yang diberikan kepada mitra bisnis IBM di berbagai belahan dunia atas prestasi dan komitmen mereka.
Editor: Sigit Kurniawan