Pasar smartphone global terus menunjukkan tren peningkatan dalam volume pengiriman. Canalys melaporkan adanya pertumbuhan pengiriman sebesar 12% pada kuartal dua (Q2) 2024 dengan total 288 juta unit.
Dikutip dari Hardwarezone, Selasa (29/7/2024), pasar smartphone global dipimpin oleh Samsung dengan pangsa pasar sebesar 18%, diikuti oleh Apple (16%) dan Xiaomi (15%). Posisi lima besar dilengkapi oleh Vivo (9%) dan Transsion (9%).
Kalau Transsion terdengar baru bagi Anda, itu karena merek ini berfokus di Afrika, Timur Tengah, Amerika Latin, dan sudah beberapa tahun ada di Indonesia. Mereka adalah perusahaan di balik merek Tecno, Itel, dan Infinix.
BACA JUGA: Brand Advocate Samsung Galaxy Z Flip6 lewat Vidi Aldiano
Dalam ketatnya kompetisi di pasar smarthpone, Samsung dan Apple harus waspada terhadap Xiaomi karena kedua perusahaan ini kehilangan pangsa pasar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sementara Xiaomi justru mengalami pertumbuhan.
Bagi Apple, salah satu wilayah yang mengalami penurunan pasar adalah di Cina karena tren di negara tersebut sedang sangat gemar dengan beragam produk lokal yang terjangkau tapi tetap kaya fitur.
Di antara lima merek teratas dalam pasar smartphone, terdapat perbedaan strategi yang jelas. Xiaomi dan Transsion fokus pada aktivitas pemasaran di segmen harga massal untuk mendorong pembaruan ponsel, sementara Samsung dan Apple menggandakan upaya mereka di segmen ponsel premium dengan teknologi atau artificial Intelligence (AI) generatif sebagai fitur utama.
BACA JUGA: Produk Lokal Diminati, Penjualan Apple di Cina Anjlok
Dengan laporan bahwa Apple Intelligence akan tertunda hingga Oktober, hal ini memberikan kesempatan bagi Samsung dan merek ponsel Cina lainnya untuk berlomba meluncurkan fitur AI generatif ke perangkat mereka.
Pasar smartphone global terus berkembang, dan dengan strategi yang berbeda dari masing-masing pemain utama, persaingan akan semakin ketat.
Samsung dan Apple perlu memperhatikan langkah Xiaomi yang agresif di segmen harga massal. Sementara mereka sendiri fokus pada peningkatan fitur premium untuk menarik konsumen di tengah pasar smarthone yang semakin kompetitif.
Editor: Eric Iskandarsjah