Pasarkan Sukuk Tabungan ST014, BSI Bidik Penjualan Rp 1 Triliun

Bisnis emas BSI. Sumber gambar: Bank Syariah Indonesia.

PT Bank Syariah Indonesia, Tbk (BSI) terus berkomitmen untuk menyediakan produk dan layanan keuangan dan investasi syariah yang inklusif dan mudah. Perseroan menjadi mitra distribusi dari Kementerian Keuangan untuk memasarkan produk investasi Sukuk Tabungan seri ST014 dan membidik target penjualan sebesar Rp 1 triliun.

Anton Sukarna, Direktur Sales & Distribution BSI menjelaskan, perseroan optimistis target tersebut dapat tercapai. Dia bilang, dalam melakukan penjualan Sukuk Tabungan seri ST014, BSI telah menyiapkan Sukuk Gold Ownership Program.

BACA JUGA: Jadi Bank Bulion, BSI Gunakan Emas sebagai New Game Changer

Adapun program ini merupakan inovasi terbaru dari BSI untuk terus menghadirkan pilihan investasi bagi para nasabah.

“Hadirnya Sukuk Gold Ownership Program menjadi pilihan bagi nasabah dengan berbagai keunggulan dan manfaat. Program ini merupakan bundling produk Sukuk Seri ST014 dengan produk BSI Cicil Emas yang kemudian imbal hasilnya dapat digunakan untuk program BSI Cicil Emas,” kata Anton melalui keterangan resmi, Selasa (25/3/2025).

BACA JUGA: Meroket 266%, Pembiayaan EV BSI Capai Rp 185 Miliar pada Januari 2025

Menurutnya, program ini diperuntukkan bagi nasabah prioritas untuk merencanakan investasi yang aman dan berkelanjutan, serta memiliki banyak kemudahan. BSI melengkapi program Sukuk Gold Ownership dengan berbagai fitur spesial bagi para nasabah yang mengikuti program ini, antara lain seperti DP 0%, spesial margin, dan bebas biaya admin khusus nasabah BSI Prioritas,

“ST014 merupakan Surat Berharga Syariah Negara yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan, memiliki imbal hasil kupon dengan sistem floating with floor, serta dijamin pemerintah. Pemesanan ST014 dapat dipesan melalui BYOND by BSI atau BSI Net Banking,” ujarnya.

Sepanjang 2024, ada lima surat berharga syariah negara (SBSN) yang didistribusikan oleh BSI yaitu SR020, ST012, SWR005, SR021, dan ST013. Kelima SBSN tersebut melampaui target penjualan yang ditetapkan Kementerian Keuangan.

Selain penjualan pada Pasar Perdana, capaian penjualan Sukuk Ritel pada Pasar Sekunder juga mengalami pertumbuhan yang menggembirakan. Ini menujukkan peningkatan minat yang cukup besar dari investor ritel untuk berinvestasi produk Sukuk Ritel baik melalui penawaran Pasar Perdana dan juga transaksi melalui Pasar Sekunder.

Anton mengatakan pertumbuhan volume transaksi SBSN yang diperoleh BSI sejatinya merupakan hasil kerja sama yang solid antara bank, nasabah, dan Kementerian Keuangan yang banyak memberikan kepercayaan kepada BSI.

BSI senantiasa memperkuat bisnis Wealth Managenent melalui peningkatan transaksi SBSN di pasar perdana maupun pasar sekunder.

“Dengan berbagai langkah yang kami lakukan, kami berharap pada 2025 akan semakin banyak nasabah yang memilih BSI untuk menjadi sahabat finansial, sahabat sosial, dan sahabat spiritual,” tuturnya.

Related

award
SPSAwArDS