Pascapandemi, Gerai Offline Diprediksi Masih Jadi Pilihan Belanja Masyarakat
Usai pandemi COVID-9 mereda diperkirakan bakal kembali mengubah kebiasaan masyarakat dalam melakukan belanja dengan beralih ke belanja secara offline. Pusat perbelanjaan, retail, dan mal diperkirakan akan kembali dibanjiri pengunjung ketika semua orang telah merasa aman untuk berkerumun.
Retail Consumer Strategist Former Retailer Service Director PT Nielsen Indonesia Yongki Susilo mengungkapkan, pandemi sangat berpengaruh terhadap perubahan perilaku belanja masyarakat dan menjadi tantangan peritel Indonesia dalam menjalankan bisnis. Para pengusaha diminta untuk segera beradaptasi dengan perubahan yang sangat cepat terjadi.
“Masyarakat Indonesia akan kembali datang kembali ke gerai untuk memenuhi kebutuhannya. Gerai offline masih tetap menjadi tempat belanja yang utama dan dibutuhkan oleh semua orang,” ujar Yongki melalui keterangannya, Kamis (16/12/2021).
Menurutnya, untuk dapat memenuhi peluang tersebut para pemilik gerai harus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Caranya, melalui jaminan kesehatan berupa penerapan protokol kesehatan yang tetap dijalankan, penyediaan produk-produk berkualitas, dan menanggapi perubahan perilaku belanja melalui digitalisasi.
Ke depan, Yongki optimistis bisnis ritel modern groseri akan tumbuh dan meningkat pada tahun depan mengingat pertumbuhan ekonomi makro diprediksi bisa mencapai lebih dari 5% pada tahun depan. Selain itu, karena masyarakat Indonesia tetap akan berbelanja di gerai-gerai offline. Di sisi lain, ada kecenderungan terjadinya penurunan transaksi pembelian melalui online pada pertengahan 2021.
“Pertumbuhan bisnis ritel modern yang pesat sejak tahun 1997 telah mendorong pertumbuhan bisnis fast moving consumer goods (FMCG) di Indonesia. Kami yakin setelah merebaknya pandemi pertumbuhan akan semakin baik,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Chief Executive Officer/Brand President PT Lion Super Indo Johan Boeijenga yang merasa optimsitis bisnis ritel modern akan tumbuh lebih baik tahun depan. Kendati demikian, perlu sentuhan-sentuhan baru dalam menjalankan usahanya.
Lion Super Indo saat ini tengah fokus pada beberapa aktivitas internal, di antaranya melakukan talent acceleration dan excellent operations melalui digitalization dan automation. Upaya ini bertujuan untuk memastikan pelayan kepada para pembelanja bisa lebih optimum.
Pada tahun depan, ungkap Johan, Lion Super Indo memiliki strategi menyajikan healthy food, accessible dari segi lokasi, dan affordable price. Selain itu, untuk menanggapi dan meningkatkan kepuasan para konsumen, Lion Superindo telah melakukan berbagai aktivitas dan perbaikan internal, antara lain meningkatkan ketersediaan produk, mengurangi kekosongan produk di gerai, dan melakukan berbagai promosi penjualan, serta perbaikan operasional logistik.
“Kami ingin menjadi contoh dalam menjalankan bisnis ritel di Indonesia dengan menjalankan protokol kesehatan, sehingga para pembelanja merasa nyaman saat berbelanja dalam situasi pandemi,” tuturnya.
Editor: Eko Adiwaluyo