Princeton Digital Group (PDG), penyedia pusat data di Asia mengatakan seiring berkembangnya pasar dan meningkatnya permintaan akan layanan pusat data, penyedia layanan pusat data perlu mulai berfokus pada optimisasi. Optimisasi tersebut mencakup bagaimana mereka dapat beroperasi secara efisien, baik dari segi penggunaan daya maupun biaya operasional.
“Transformasi digital yang pesat di Indonesia telah menghasilkan pertumbuhan bisnis pusat data yang masif di Tanah Air, termasuk Pusat Data Nasional yang saat ini sedang dibangun. Namun, kita perlu mulai memikirkan lebih dari sekadar membangun pusat data, tetapi juga mengoptimalkan dan mengoperasikan pusat data tersebut, seiring dengan pertumbuhan dan kebutuhan bisnis berbasis teknologi di Indonesia yang terus meningkat,” kata Stephanus Tumbelaka, Managing Director, PDG Indonesia dalam keterangannya, Senin (10/4/2023).
BACA JUGA: PDG Gandeng PLN, Gunakan Energi Bersih di Pusat Data
Indonesia merupakan salah satu pasar potensial untuk pusat data di Asia Tenggara, dengan perkiraan nilai industri mencapai US$3,43 miliar (setara Rp 51 triliun) pada tahun 2027 mendatang. Ditambah dengan besarnya populasi generasi muda dan digital savvy di negara ini, Indonesia merupakan pasar yang menarik bagi bisnis teknologi dan hyperscale untuk memanfaatkan transformasi digital yang makin cepat.
Menurut PDG, terdapat lima area utama optimisasi pusat data yang dapat dilakukan di Indonesia, guna memastikan pengoperasian terbaik dan mendukung pencapaian bisnis jangka panjang. Kelima bidang utama tersebut terdiri atas desain data, proses, teknologi, pengoperasian, dan SDM.
BACA JUGA: Kolaborasi PDG dan APJII Bantu Tingkatkan Infrastuktur Internet Indonesia
Saat ini, terobosan metodologi dan teknologi pusat data terkini dapat diaplikasikan pada infrastruktur pusat data yang sudah ada sebelumnya (pusat data versi terdahulu). Namun, optimisasi pusat data terbaik sejatinya dapat dilakukan sejak tahapan rancangan dan konstruksi awal.
Pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia menuntut tingginya kebutuhan pusat data dengan kelebihan metodologi dan teknologi bawaan (built-in) yang fleksibel. Hal itu dapat memastikan agar perbaikan dan upgrade kebutuhan memungkinkan untuk dilakukan dengan mudah pada masa depan.
Pertumbuhan pasar pusat data di Indonesia perlu diimbangi dengan proses yang dioptimalkan di seluruh sistem operasional pusat data. Ini termasuk memiliki proses bisnis fundamental yang lebih kuat, komprehensif serta stabil dan terbukti.
Desain proses yang stabil perlu diiringi dengan implementasi yang sesuai protokol proses tersebut. Penerapan teknologi yang tepat, seperti solusi manajemen infrastruktur pusat data adalah kuncinya, yang mengarah kepada otomatisasi, sehingga membantu perusahaan menghindari kesalahan manusia serta memastikan penerapan proses dan protokol bisnis yang tepat.
Salah satu aspek terpenting dalam optimisasi pusat data adalah memiliki perangkat pemantauan integrasi yang tepat guna untuk memantau kinerja pusat data dan memberikan peringatan dini tentang kekeliruan yang mungkin terjadi. Optimisasi dan pemeliharaan peningkatan yang berkelanjutan tentunya membutuhkan tenaga kerja terlatih untuk meminimalkan kesalahan manusia sebanyak mungkin sehingga pusat data dapat beroperasi dengan optimal dan lancar.
Editor: Ranto Rajagukguk