Epson Indonesia mendukung upaya konservasi penyu di sejumlah wilayah di Indonesia. Upaya ini sebagai langkah merek ini dalam ikut menjaga ekosistem laut dari kerusakan, bahkan kepunahan penyu.
Dukungan konservasi penyu tersebut merupakan bagian dari program Epson yang peduli terhadap lingkungan. Konservasi penyu ini masuk dalam program restorasi laut Epson yang bekerjasama dengan pemuda, warga, bisnis maupun komunitas lokal. “Ada beberapa tempat seperti di Bali, Pulau Merah, Gresik, dan Banyuwangi,” kata Head of Finance and Corporate Services Epson Indonesia M Husni Nurdin di Alor.
Tahun lalu Epson Indonesia, Lanjut Husni, memberi dukungan kepada komunitas penyu di Bengkulu serta melepaskan 4 Penyu dan ribuan anak Tukik dan tahun ini Epson berkontribusi di wilayah konservasi Banyuwangi, Jawa Timur.
Dia mengatakan, di Banyuwangi Epson Indonesia berkesempatan melepas 1.200 penyu kembali ke alam. Keberadaan penyu-penyu tersebut di masa depan diharapkan mampu mengembalikan kehidupan laut menjadi lebih baik bahkan diharapkan kembali ke kondisi idealnya.
Epson memiliki program yang berfokus pada lingkungan dengan nama Epson 2050. Pada tahun 2050 mendatang emisi karbon diharapkan bisa barada di angka nol, bahkan jika memungkinkan berada pada angka negatif. Menurut dia pada 5-6 tahun program awal, Epson fokus kepada peningkatan literasi dan sumber daya manusia terkait menciptakan lingkungan yang lebih baik.
Kemudian, lima tahun belakang fokus Epson bergeser pada isu-isu lingkungan, konservasi lingkungan sebagai upaya menyelamatkan bumi dari kerusakan Berbagai program tersebut seperti konservasi penyu, penyelamatan terumbu karang, serta pengurangan penggunaan emisi karbon.
Sebagai langkah nyata dalam penyelamatan terumbu karang, Pada 22 Maret 2022 ini, Epson menyambangi Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Konservasi terumbu karang diharapkan dapat mengembalikan keanekaragaman hayati laut yang telah rusak karena eksploitasi.
“Lima tahun terakhir, Epson peduli pada isu lingkungan karena Bumi ini karena makin lama makin berat bebannya setelah dieksploitasi terus. Ada kebutuhan mengembalikan Bumi ke kondisi yang lebih natural kembali,” kata dia.