Peduli Pendidikan, Hyundai Meluncurkan Program Future Mobility School
Hyundai Motor ASEAN Headquarters memiliki komitmen untuk memberikan peran terhadap dunia pendidikan. Hal itu diwujudkan lewat kerja sama dengan UNESCO Asia-Pacific Centre of Education for International Understanding (APCEIU) dan Kementerian Pendidikan Korea Selatan.
Youngtack Lee, Executive Vice President and Head of Hyundai Motor ASEAN Headquarters mengatakan lewat kerja sama itu, perusahaan memperluas program pendidikan Future Mobility School ke negara-negara ASEAN. Ia menekankan Hyundai berkomitmen menggunakan mobilitas untuk kebaikan umat manusia, dan perusahaan percaya bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk generasi berikutnya, terutama di negara-negara ASEAN dengan bonus demografinya.
“Future Mobility School adalah salah satu cara kami untuk mempersiapkan para generasi muda di negara- negara ASEAN dalam memahami jalur karier yang sedang berkembang agar mereka dapat menjadi pemimpin dalam industri mobilitas,” kata Youngtack Lee dalam keterangan pers kepada Marketeers, Senin (6/11/2023).
BACA JUGA: Education Marketing: Bangun Citra dan Reputasi dari Institusi Pendidikan
Program Future Mobility School sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Hyundai Motor Company dan Kementerian Pendidikan Korea Selatan pada tahun 2016. Pada tahun 2023, Hyundai Motor ASEAN bekerja sama dengan UNESCO APCEIU untuk memperluas program Future Mobility School ke negara-negara ASEAN.
Sebanyak 23 guru terampil dari Korea Selatan telah dipilih untuk memberikan berbagai kegiatan pembelajaran kepada siswa-siswa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas di Indonesia, Malaysia, dan Kamboja.
“Program Future Mobility School telah berlangsung sejak Agustus 2023 di 12 sekolah. Tiga di antaranya merupakan sekolah di Indonesia, lima di Malaysia, dan empat di Kamboja,” ujarnya.
BACA JUGA: Tingkatkan User Experience IONIQ 5, HMID Tanamkan Hyundai Bluelink
Melalui program ini, siswa belajar mengenai inovasi dalam industri mobilitas, seperti sistem pengemudi otonom, elektrifikasi, dan mobilitas ramah lingkungan. Ia menekankan program ini dirancang khusus untuk memberikan pengalaman pendidikan melalui proyek-proyek praktis, diskusi, dan lokakarya yang melibatkan siswa dalam perjalanan transformasi mobilitas selama beberapa dekade.
Program ini dikemas dalam tiga kelas yang berbeda untuk siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, yakni “Eco-Friendly Mobility Saving Our Planet“, “Making Our Future Mobility,” dan “Creating a Future City.”
BACA JUGA: CMC X Elizabeth: Masuki Era Baru Pemasaran dengan Omnichannel
Dalam kelas-kelas ini, siswa didorong untuk menunjukkan kreativitas dan visi unik mereka tentang kota dan kendaraan masa depan dengan membuat model dari tanah liat dan menggambar. Siswa juga diajak membuat gantungan kunci dari bahan daur ulang sebagai perkenalan solusi mobilitas ramah lingkungan.
Sementara itu, siswa sekolah menengah atas mengikuti dua kelas lanjutan yakni “Understanding Autonomous Driving Technology” dan “Autonomous Driving Mobility Experience“.
Lewat kelas ini, mereka mempelajari teknologi keselamatan yang digunakan dalam sistem mengemudi otonom dan membuat model mobil mereka sendiri serta menguji fitur pengemudi otonom secara langsung.
Editor: Ranto Rajagukguk