Pegadaian: Fintech Bukan Saingan

profile photo reporter Ellyta Rahma
EllytaRahma
23 September 2019
marketeers article

Perkembangan bisnis keuangan di Indonesia terus bergerak ke arah digital. Hal ini didorong oleh perkembangan teknologi dan perubahan perilaku nasabah yang semakin ramah dengan perkembangan financial technology (fintech). Alasan inilah yang membuat PT Pegadaian  (Persero) terus meningkatkan potensinya sebagai BUMN yang bergerak di bidang keuangan melalui inovasi dan sinergi.

Menurut Kuswiyoto, Direktur Utama Pegadaian, dalam beberapa tahun terakhir pegadaian sedang menjalani rangkaian perbaikan diri. Salah satu tujuannya agar bisa tetap bertahan di tengah gempuran masyarakat yag semakin modern. Apalagi, perusahaan ini juga harus menghadari 91 perusahaan gadai swasta yang menawarkan berbagai produk gadai digital atau non-digital.

“OJK telah membuka kesempatan bagi perushaaan gadai untuk ikut berperan dalam menyeimbangkan kondiri keuangan masyarakat. Kini, ada 91 perusahaan gadai dengan 58 perusahaan terdaftar dan 23 masih menuju verifikasi atau belum memiliki izin OJK. Mereka menjadi tantangan di mana Pegadaian menyadari harus berbenah dan memperindah diri,” ujar Kuswiyoto di acara BUMN Marketeers Club di Kantor Pusat Pegadaian, Jakarta pada Senin (23/09/2019).

Menghadapi hal ini, pegadaian meluncurkan lima strategi untuk menjadi perusahaan gadai yang unggul. Di antaranya Grow Core, Grab New, Grown Talent, Gen X Technlogy, dan Great Culture.

“Kami meningkatkan nominal produk gadai, namun mengurangi dari segi volume produk di strategi Grow Core. Strategi ini menjadikan produk-produk unggulan Pegadaian untuk selalu dihighlight,” jelas Kuswiyoto.

Sementara itu, Grab New berarti Pegadaian menciptakan produk gadai baru seperti kredit mikro. Grown Talent berarti merekrut calon-calon bekerja dengan nilai terbaik secara etos kerja maupun pengetahuan. Gen Z Technology menjadi cara Pegadaian untuk meraih pasar milenial yang sudah sangat luas. Terakhir adalah Great Culture, di mana Pegadaian merombak ekosistem kerja agar sesuai dengan keinginan kaum milenial yang kini menjadi pegawai Pegadaian.

“Lewat perubahan ini, Pegadaian ingin membuktikan bahwa kami bisa menyesuaikan diri dengan masyarakat. Dibuktikan dengan pertumbuhan outstanding loan pada tahun 2019 hingga 14,4%. Kami sendiri juga mempercayai fintech bukanlah  saingan, melainkan tempat kami untuk belajar dan memperluas pasar,” tutup Kuswiyoto.

Related