Pegadaian Wujudkan Inklusi Keuangan Melalui Produk dan Layanan

marketeers article

Sejumlah masalah yang terjadi di Indonesia tak ayal menjadi penyebab mengapa tingkat literasi keuangan di Indonesia masih rendah. Masyarakat masih belum memiliki akses perbankan (bankable), ketidakmerataan distribusi pendapatan, hingga produk dan jasa keuangan yang tidak sesuai menjadi alasannya. Untuk merespons ini, PT Pegadaian mencoba mewujukan inklusi keuangan dari sisi produk, layanan, dan literasi. 

“Kami menyediakan tiga layanan inti, yaitu pembiayaan, emas, dan aneka jasa yang sesuai kebutuhan nasabah. Dulu, Pegadaian hanya menyalurkan kredit berdasarkan hukum gadai. Namun, seiring waktu, kini Pegadaian memberikan kredit gadai dan dilengkapi Fidusia, jasa penitipan, serta taksiran barang,” jelas Harianto Widodo, Direktur I PT Pegadaian (Persero) dalam BUMN Marketeers Club ke-47 di Jakarta, Kamis (27/10/2016).

Kini, sambung Harianto, Pegadaian mulai mengembangkan berbagai layanan seperti Gadai Bisnis, Gadai Fleksi, Kreasi Fleksi, Tabungan Emas, dan lainnya. Harianto menyebut, produk Tabungan Emas menjadi salah satu produk yang banyak diminati masyarakat.

“Tabungan Emas kami tidak seperti produk di perbankan karena akadnya jual beli emas lalu titip. Sehingga, atas transaksi tersebut nasabah mendapat tabungan. Nasabah bisa membeli emas minimal 0,01 gram atau setara Rp 5.ooo,” kata Harianto.

Ia memastikan, sebelum menjual emas ke nasabah, Pegadaian memiliki persediaan secara fisik. Jadi, apa yang dibeli sesuai dengan fisik emas yang ada di Pegadaian. Untuk Tabungan Emas ini, Pegadaian tidak memberikan bunga, justru pihaknya mengenakan biaya titip ke para nasabah.

Harianto menambahkan, untuk program literasi, Pegadaian gencar mengadakan program di berbagai kota. Salah satunya program Pegadaian Sahabat Desa yang berkolaborasi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia . Dalam program ini, Pegadaian menjangkau desa-desa untuk memenuhi kebutuhan keuangan di desa tersebut.

“Selain itu, kami juga melakukan program literasi Ayo Menabung Emas dengan menyelenggarakan di 300 titik. Dalam aktivasi ini, kami mengadakan lomba mewarnai untuk anak-anak, sementara para ibu menyimak materi literasi yang kami berikan. Di sini kami menenkankan edukasi, bukan selling,” papar Harianto.

Saat ini , Pegadaian telah memiliki 4.455 outlet di seluruh Indonesia. Selain hadir melalui kantor cabang, Pegadaian memiliki mobil keliling dan open table agar semakin mudah menjangkau masyarakat.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS