Pelajaran Marketing dari Menangnya Marquez di MotoGP San Marino
Siaran langsung MotoGP 2015 di sirkuit Misano, San Marino baru saja usai dan memberikan podium pertama kepada pebalap asal Repsol Honda Marc Marquez dengan catatan waktu terbaik 43 menit 23,819 detik. Sementara, posisi kedua dan ketiga diduduki oleh Bradley Smith dan Scott Redding dengan catatan waktu yang terpaut 7,288 detik dan 18,793 detik atas Marquez.
Hal ini menjadi sangat istimewa lantaran Marquez hampir tidak pernah meraih podium di sirkuit ini. Sementara, nama beken yang diramalkan akan memegang podium seperti Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo hanya puas di bawah podium. Rossi harus puas di posisi kelima. Sementara, Lorenzo tidak bisa melanjutkan pertandingan karena mengalami kecelakaan di tikungan 15. Apa pelajaran marketing yang bisa diangkat dari kemenangan Marquez di MotoGP San Marino ini?
Cuaca yang tidak menentu di sirkuit Misano, San Marino memang menghambat performa maksimal seluruh pebalap. Lantaran hujan yang melanda pada lap-lap awal memaksa para pembalap untuk mengganti motornya guna menyesuaikan kondisi sirkuit yang basah. Lorenzo yang memulai balapan dengan sempurna dan mampu mempertahankan posisi dari pole bersama Marquez dan Rossi di posisi kedua dan ketiga mengambil keputusan untuk mengganti motornya lebih lambat dari para pebalap lainnya.
Upaya saling menyalip pun terjadi sangat sengit antara Marquez dan Lorenzo di lap kedelapan dan kesepuluh. Memasuki lap ke-12, para tim kembali mulai mempersiapkan motor pengganti karena trek sudah mulai mengering. Pada lap ke-13, Marquez memutuskan untuk masuk pit untuk mengganti motornya. Sementara, Rossi dan Lorenzo terus melanjutkan balapan. Rossi pun memimpin balapan untuk pertama kalinya dan dibuntuti oleh Lorenzo di posisi kedua. Saat balapan menyisakan 11 lap, pihak Yamaha meminta Lorenzo untuk masuk pit untuk melakukan penggantian motor.
Namun, Lorenzo tidak mengikuti perintah tim dan terus berusaha menekan Rossi, yang juga memutuskan untuk tidak masuk pit. Sementara Marquez memutuskan untuk masuk pit dan mengganti motor saat balapan lap ke-20. Keputusan masuk pit lebih awal menguntungkan Marquez. Pasalnya, Lorenzo yang baru masuk pit pada lap ke-21 dan Rossi pada lap ke-22, sudah kehilangan banyak waktu menggunakan ban untuk trek basah di saat kondisi sirkuit mulai mengering. Marquez pun berhasil memimpin balapan hingga akhir, sedangkan Rossi melorot ke posisi kelima. Pada lap ke-23 Lorenzo mengalami kecelakaan di tikungan 15.
Bisa dilihat, Marquez bersama tim Repsol Honda dengan baik menjawab perubahan kondisi sirkuit dengan cepat dan tepat. Hasilnya adalah performa yang maksimal. Tanpa menghiraukan para pesaing yang terus tergiur akan kemenangan yang terlalu dini, Marquez pun membuktikan bahwa strateginya ampuh menjadi yang terdepan. Di sini, pesan yang tersirat adalah penting bagi pemasar untuk membaca dinamika pasar dan menanggapinya dengan cepat dan tepat. Melihat pergerakan para pesaing bukan tidak penting, namun menjawab perubahan pasar akan menjadi tindakan yang lebih bijak.
Selain itu, keputusan Marquez untuk mengikuti arahan dari tim Repsol Honda adalah tepat. Di sini, Marquez sebagai pengambil keputusan memberikan contoh betapa pentingnya mempercayakan para anggota tim yang bisa jadi lebih memahami medan pertempuran. Di sini, sudah pasti bahwa awak pit dari Repsol Honda telah melakukan riset mengenai kondisi sirkuit. Begitu juga bagi para pemasar, penting bagi mereka untuk melakukan riset pasar ketimbang hanya mengandalkan perkiraan saja.
Kerjasama dan keseriusan seluruh tim sangat diperlukan dalam membesarkan sebuah usaha. Setuju?