Inovasi terus mengalami banyak transformasi dalam perkembangannya, yang tercermin dalam siklus inovasi yang telah berlangsung selama 250 tahun.
Creative destruction memainkan peran penting dalam kewirausahaan dan pembangunan ekonomi, terutama dalam penciptaan inovasi.
Teori creative destruction yang dikembangkan oleh seorang ekonom Joseph Schumpeter pada tahun 1942 menyatakan siklus bisnis beroperasi dalam gelombang inovasi yang panjang atau disebut Long Waves.
Berbagai sektor bisnis yang melakukan berbagai terobosan telah mampu memengaruhi perekonomian dunia dengan dampak yang sangat besar. Berbagai contoh dapat dilihat pada industri kereta api, internet, media, hingga ritel.
Anda bisa merasakan bukan bagaimana industri tersebut mampu mengubah demografi, perdagangan, hingga perilaku konsumen dalam melakukan aktivitas konsumsi dan produksi.
Lalu, bagaimana siklus inovasi ini telah berdampak pada perekonomian dunia sejak tahun 1785? Berikut penjelasannya yang telah Marketeers sadur dari Visual Capitalist dan World Economic Forum.
Siklus inovasi: enam gelombang panjang
Sejak tahun 1785, siklus inovasi telah terjadi sebanyak enam gelombang, mulai dari gelombang pertama pada saat revolusi industri hingga gelombang keenam yang menghadapi tantangan perubahan iklim. Berikut penjelasannya:
1. Gelombang pertama
Gelombang pertama berlangsung selama 60 tahun sejak tahun 1785 hingga 1845. Pada saat gelombang pertama, revolusi industri melatarbelakangi berbagai inovasi yang diciptakan.
Tenaga air berperan penting dalam manufaktur kertas, tekstil, hingga barang-barang besi. Inovasi yang muncul pada siklus inovasi ini jelas berbeda dengan pabrik di masa lalu.
Berbagai bendungan berukuran besar dan kemajuan dalam bidang tekstil melahirkan pabrik pertama dan membuat kota-kota sekitar menjadi lebih berkembang dari sebelumnya.
BACA JUGA: Green Product: Produk Ramah Lingkungan sebagai Solusi Keberlanjutan
2. Gelombang kedua
Gelombang kedua terjadi antara sekitar tahun 1845 sampai 1900 atau selama 55 tahun. Pada gelombang kedua ini, terjadi kemajuan signifikan dalam bidang kereta api, uap, dan baja.
Industri kereta api berdampak besar pada banyak industri lainnya, seperti besi, minyak, baja, hingga tembaga. Hingga pada akhirnya, siklus inovasi pada masa ini memicu terjadinya monopoli perkeretaapian yang begitu besar di dunia.
Menurut Nacima Baron, seiring menjamurnya jalur kereta api, jaringan kereta api yang terbangun ini sangat memengaruhi pertumbuhan wilayah perkotaan.
3. Gelombang ketiga
Gelombang ketiga terjadi selama 50 tahun, mulai dari tahun 1900 hingga 1950. Pada siklus inovasi ini, listrik mulai muncul sebagai penggerak dari komunikasi telepon dan lampu.
Tak hanya itu, industri otomotif dunia juga mewarnai perkembangan ekonomi pada masa itu. Henry Ford memperkenalkan Model T dan proses manufaktur dalam perakitan kendaraan telah banyak mengubah industri otomotif.
Di Amerika Serikat (AS), mobil memiliki hubungan yang begitu erat dengan pembangunan kota-kota metropolitan yang lebih modern pada masanya. Tak hanya itu, industri kimia dan mesin pembakaran juga mengalami kemajuan.
4. Gelombang keempat
Siklus inovasi pada gelombang keempat terjadi selama 40 tahun yang dimulai pada tahun 1950 sampai 1990. Pada masa ini, industri petrokimia, elektronik, dan penerbangan bermunculan.
Industri penerbangan dunia telah merevolusi industri transportasi dan perjalanan manusia. Berdasarkan OECD, pesawat telah diadopsi secara massal dalam skala global dan mendorong terjadinya integrasi ekonomi yang lebih baik dari sebelumnya.
5. Gelombang kelima
Internet sebagai barang baru muncul pada awal tahun 1990 atau pada gelombang kelima dalam siklus inovasi. Berbagai hambatan terhadap penyebaran informasi dapat teratasi pada era ini.
Menurut data dari World Bank, pada tahun 1990, sebanyak 2,3 juta orang menggunakan internet dan terus mengalami pertumbuhan hingga pada tahun 2016 mencapai 3,4 miliar orang.
Pada masa ini, media mampu mengubah wacana politik, berita, dan komunikasi. Internet yang hadir telah mendorong penciptaan istilah baru yang disebut dengan globalisasi yang mana arus informasi digital tidak lagi memiliki batasan geografis.
BACA JUGA: Product Life Cycle: Pahami Situasi Pasar agar Produk Tepat Sasaran
Kekuatan pasar
Menurut Joseph Schumpeter, sebagai seorang ekonom dunia terkenal, inovasi dalam teknologi telah mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan standar hidup manusia di seluruh belahan dunia.
Para disruptor yang memainkan peran penting dalam bisnis cenderung menjadikan monopoli sebagai alat untuk memperoleh kekayaan yang sebesar-besarnya.
Para pemain bisnis yang memiliki modal besar akan mampu memperoleh margin yang tinggi, sekaligus mampu menjatuhkan siapapun pesaing yang datang.
Pada siklus inovasi gelombang kelima ini, informasi menjadi lebih tersentralisasi dibandingkan sebelumnya. Perusahaan-perusahaan teknologi telah mendominasi perekonomian dunia dengan jaringan yang besar dan berbagai jenis periklanan.
Sama halnya dengan perusahaan teknologi, industri kereta api juga terus mengalami penguatan untuk mengendalikan harga dan menyingkirkan pesaing. Hingga pada masanya, tercatat di New York Stock Exchange bahwa saham perusahaan kereta api mampu menyumbang sebesar 60% dari total kapitalisasi pada pasar saham.
Siklus inovasi gelombang kelima ini terjadi dalam periode yang lebih singkat dari sebelumnya hanya selama 30 tahun sejak tahun 1990 hingga 2020 yang masanya sudah berakhir 4 tahun lalu.
6. Gelombang keenam
Gelombang keenam ditandai dengan hadirnya kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan digitalisasi dalam wujud internet of things (IoT), robotik, drone, dan lainnya.
Era ini adalah era baru yang sangat mampu mendisrupsi berbagai aspek kehidupan, mulai dari otomatisasi sistem, analisis prediktif, pemrosesan data, dan berbagai aktivitas digital yang berdampak besar.
Pada siklus inovasi ini, berbagai barang atau jasa yang sebelumnya memiliki bentuk fisik telah diupayakan untuk dapat didigitalisasikan. Pekerjaan yang awalnya berlangsung dalam hitungan jam telah menjadi lebih efisien hanya dalam hitungan detik saja.
Namun, tidak hanya digitalisasi yang berperan besar. Isu lingkungan dan perubahan iklim juga menjadi bahan diskusi pokok yang dilakukan oleh para pemimpin dunia.
Teknologi ramah lingkungan menjadi hal yang wajib dikedepankan. Inovasi berbasis teknologi yang dihasilkan selalu berusaha untuk dapat menciptakan penyelesaian permasalahan yang kompleks, terutama masalah iklim yang menjadi prioritas paling mendesak.
Teknologi seperti panel surya dan pembangkit listrik tenaga angin hingga adopsi nuklir menunjukkan keunggulan efisiensi yang layak diimplementasikan pada era ini.
Itulah penjelasan mengenai enam gelombang panjang pada siklus inovasi. Sejarah siklus inovasi ini menarik untuk Anda ambil pelajaran yang lebih mendalam.
Tantangan perubahan iklim membentuk model bisnis dan pola konsumsi yang jauh lebih mengedepankan etika dan nilai-nilai bertanggung jawab dalam operasional bisnis.
Kini eranya teknologi berbasis ramah lingkungan, Anda sebagai pemain bisnis perlu dapat melihat perkembangan industri yang terjadi dan mengambil peluang.
BACA JUGA: Inovasi vs Invensi vs Kreativitas: Gagasan Anda Masuk Kategori Apa?
Editor: Ranto Rajagukguk