Transformasi digital memegang peran penting dalam keberlangsungan semua sektor di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi di beberapa kota mulai pulih kembali dengan memaksimalkan digital, salah satunya di Kota Surabaya.
Emil Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur, melalui acara Indonesia Marketeers Festival 2021 menyampaikan bahwa hampir semua sektor di Jawa Timur, khususnya di Surabaya mulai bertransfromasi digital. Menurut Emil, ini adalah momen yang pas bagi seluruh sektor, baik skala besar maupun kecil untuk berkembang.
“Kita lihat kondisi saat ini sudah jauh lebih baik dan menimbulkan optimisme yang luar biasa. Pertumbuhan ekonomi pun mulai berangsur-angsur meningkat. Harapan kami adalah semoga para pelaku usaha bisa menggenjot kembali digitalisasi untuk berkembang, karena mau tidak mau kita semua harus bisa bertransformasi digital di kondisi ini,” tegas Emil.
Para pelaku bisnis di Surabaya pun mulai menggencarkan digitalisasi untuk mengembangkan perusahaannya, termasuk JNE Surabaya. Andi Fachry, Sales Marketing Section Head JNE Surabaya mengatakan bahwa pandemi membawa momentum bagi JNE. Hal tersebut dikarenakan hampir semua masyarakat mulai bertransaksi dan belanja secara online, sehingga JNE memanfaatkan momen ini untuk berkembang.
Dalam masa menantang ini JNE juga meluncurkan pelayanan terbarunya, yaitu fulfillement. Fulfillment merupakan sistem gudang untuk memudahkan pengiriman dalam jumlah banyak dengan lebih cepat.
“Sistem ini kami buka seiring dengan meningkatnya pengiriman barang. Kami siap melakukan percepatan input entry system, dalam jumlah banyak sekalipun. Harapannya, para seller ini tidak perlu khawatir lagi mengenai ruang ataupun stok barang untuk dikirim ke pembeli,” kata Andi.
Senada dengan Andi, Egi Nataatmaja, General Manager Sales & Digitalization Telkomsel Area Jawa Bali mengatakan bahwa Telkomsel ikut bertransfromasi. Menurutnya, adanya pandemi memaksa Telkomsel untuk bertransformasi lebih awal dari yang direncanakan sebelumnya. Salah satu proses digitalisasi yang dilakukan oleh Telkomsel adalah dengan memberikan service yang ultimate kepada seluruh pelanggan agar mereka dapat merasakan customer experience yang lebih baik.
“Sebagai digital mobile service solution, kami berupaya untuk menghadirkan beberapa produk yang bisa dipakai oleh semua pelanggan dimana saja, dan kapan saja. kami juga melakukan approach ke segmen business-to-business (B2B) dan business-to-consumers (B2C). Banyak produk baru yang kami luncurkan saat pandemi untuk menjawab segala kebutuhan pelanggan,” kata Egi.
Hal yang sama juga dilakukan oleh PT Pembangkitan Jawa-Bali. Sebagai perusahan layanan listrik yang mengelola pembangit listrik, PJB pun berusaha untuk mendukung segala kebutuhan masyarakat mengenai listrik, yaitu dengan melakukan digitalisasi.
Henry Pariaman, Kepala Bidang Enjiniring Pembangkit PT PJB mengatakan bahwa dengan digitalisasi, perusahaan dapat mengelola segala pengoperasian, self control, pengelolaan data dengan mudah dan cepat. Menurut Henry, dengan semua pengelolaan yang sudah dikelola secara otomatis, analisis digital yang didapat menjadi lebih cepat.
“Semua hal mulai dari pemeliharaan, pengelolaan, monitoring, kontrol dan lainnya kita lakukan secara otomatis lewat digital. Harapannya kita bisa optimal di semua hal itu, jadi listrik yang di distribusikan tidak mengalami kendala,” tutur Henry.
Editor: Eko Adiwaluyo