Produk properti merupakan tipe produk investasi. Tetapi, para pemain properti saat ini tidak boleh hanya bermain harga atau lokasi. Mereka harus memahami secara benar apa yang menjadi aspirasi dari para konsumen sekarang. Konsumen sekarang tidak hanya membandingkan harga, tetapi juga membandingkan sistem pembiayaan.
“Industri properti kini masuk ke dalam tren aspirasional. Artinya, produk-produk properti dituntut untuk mampu menyentuh aspirasi pelanggan,” ungkap Yosanova pada Indonesia WOW Brand 2015, di Ritz Carlton Ballroom Mega Kuningan Jakarta, Selasa (29/09/2015).
Yosanova menambahkan, industri properti sekarang ini sedang mengalami penurunan. Namun, uniknya industri perumahan di kategori kelas menengah mengalami kenaikan. Sebab itu, pemasar di industri properti harus jeli melihat aspirasi konsumen saat ini.
“Merek juga dituntut untuk menjual produknya dengan mengusung pendekatan emosional. Jangan ragu untuk berinvestasi di bidang marketing gallery dan call center. Sebab, kebiasaan konsumen di industri properti adalah mereka cenderung banyak bertanya. Ini adalah awal yang bagu. Mulai rutin bertanya, mereka kemudian akan membeli produk tersebut,” ungkap Yosanova.
