Sebagai anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pelita Air Service (PAS) membantu mewujudkan komitmen perusahaan dalam mendukung pengembangan industri transportasi udara dan memperkuat konektivitas di Indonesia. Upaya ini diwujudkan melalui armadanya, Pelita Air yang melayani penerbangan komersial berjadwal (regular flight). Momentum tersebut ditandai dengan penerbangan perdana pesawat Airbus A320-200 yang melayani rute Jakarta dari Terminal III Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Penerbangan perdana tersebut secara langsung dilepas oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Erick Thohir, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, dan Direktur Utama PT Pelita Air Service Dendy Kurniawan.
Erick Thohir mengatakan bahwa potensi penerbangan domestik di Indonesia sangat besar. Sebab itu, Pelita Air Service sebagai anak usaha BUMN harus dapat memfokuskan diri menjadi salah satu tulang punggung untuk pembangunan industri penerbangan domestik Tanah Air.
“Karena itu, dari Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, dan tentu Kementerian lain, kami bersepakat mengintervensi. Kami tidak mau market Indonesia yang besar ini juga menjadi monopoli atau oligopoli,” ujar Erick dikutip dari laman resmi Pertamina.
Pelita diharapkan dapat menjadi bagian paradigma baru dalam rangka mengembangkan dan memperkuat konektivitas industri penerbangan Indonesia. Agar tidak terjadi kesalahan apapun, maka pengelolaan harus disiapkan dengan baik dan secara transparan serta berfokus di pasar domestik.
“Dengan niat baik hari ini, Pelita bisa terbang tinggi. Pelita juga akan menjadi perusahaan domestik yang bisa bersaing secara global,” imbuh Erick.
Direktur Utama PT Pelita Air Service (PAS) Dendy Kurniawan menyatakan bahwa PAS telah memiliki pengalaman melayani penerbangan charter, dari kepresidenan, kementerian atau lembaga dan swasta, terutama industri migas nasional. Sudah mengantongi pengalaman dan berpeluang besar di sektor komersial penerbangan berjadwal, PAS memperluas layanan penerbangannya melalui rute Jakarta – Bali – Jakarta dengan pesawat Airbus A320-200 berkapasitas 180 kursi.
“Tentunya penerbangan hari ini akan segera disusul dengan penerbangan frekuensi tambahan penerbangan selanjutnya ke destinasi-destinasi baru yang ada di Indonesia,” jelas Dendy.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz
